Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Bakal Jauh Lebih Murah, Saham Bank Milik Konglomerat Dua Hartono Jadi Rebutan Investor

Harga Bakal Jauh Lebih Murah, Saham Bank Milik Konglomerat Dua Hartono Jadi Rebutan Investor Kredit Foto: BCA
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyatakan bakal melaksanakan aksi korporasi di pasar modal melalui pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Investor nampaknya menyambut gembira terkait aksi ddari bank milik duo Hartono ini.

Pada perdagangan Selasa 3 Agustus 2021, harga saham BBCA melesat 3,1% atau 925 per saham. Ssaham BCA dibuka pada level Rp30.125 per saham, sempat menyentuh level terendah di Rp29,925 per saham namun kemudian berhasil melompat hingga ke harga tertinggi Rp30,900 per saham.

Bank milik Djarum Group ini diketahui akan melakukan stock split dengan rasio 1 : 5 (1 saham lama menjadi 5 saham baru). Nilai nominal per unit saham BBCA saat ini adalah Rp 62,50, sedangkan nilai nominal per unit saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp 12,5. Sebagai informasi, harga saham BBCA pada saat release ini dikeluarkan berkisar di level Rp30.000 per unit saham.

Baca Juga: Jangkau Investor Muda, BCA Lakukan Stock Split Saham

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, bahwa perseroan mencermati perkembangan dan dinamika ekonomi dan pasar di dalam negeri, termasuk aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

"Sebagai bagian dari anggota bursa, kami juga berkomitmen mendorong perkembangan pasar modal tanah air, maka perusahaan memutuskan untuk melakukan aksi korporasi pemecahan saham yang beredar (stock split) guna memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para investor ritel untuk berinvestasi di saham BCA.,"kata Jahja dalan keterangan tertulisnya, Jumat (30/7).

Baca Juga: Performa Keuangan BCA Kinclong, Jahja Setiaatmadja Buka-Bukaan Nasib Kredit

Ia berharap, melalui stock split ini harga saham BBCA akan lebih terjangkau bagi para investor ritel, utamanya demografi investor muda yang saat ini aktif meramaikan bursa. “Hal ini juga sebagai bentuk dukungan kami untuk meningkatkan likuiditas perdagangan di pasar modal dalam negeri,” harapnya.

Proses stock split akan mengikuti ketentuan yang berlaku dan membutuhkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 23 September 2021.

Setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham, BCA akan berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia untuk memproses stock split yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Oktober 2021.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: