Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Oh Ternyata! Studi Israel Temukan Keanehan Data Global Corona, Semua Terlihat...

Ternyata Oh Ternyata! Studi Israel Temukan Keanehan Data Global Corona, Semua Terlihat... Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Sebuah studi Israel mengklaim ada lebih dari satu juta kematian akibat virus corona di seluruh dunia. Ini ternyata, lapor studi itu, lebih banyak daripada yang ditunjukkan oleh statistik resmi.

Sekitar 4,22 juta orang telah dilaporkan meninggal akibat COVID-19 di seluruh dunia. Akan tetapi para peneliti dari Hebrew University mengatakan bahwa ketidakakuratan di beberapa negara dan pengecilan virus yang disengaja di negara lain telah menyebabkan kematian yang tidak dilaporkan secara signifikan.

Baca Juga: Halo Inggris Jangan Girang Dulu, Ahli Virus Amerika Buka-bukaan: Anda Melawan Evolusi Ratusan Tahun

Mengutip The Times of Israel, Selasa (3/8/2021), saran tersebut bukanlah hal baru, tetapi kontribusi mereka adalah penelitian peer-review, yang diterbitkan dalam jurnal eLife, mengevaluasi sejauh mana fenomena tersebut di berbagai negara.

Ekonom Dr. Ariel Karlinsky dan ahli statistik Dr. Dmitry Kobak telah mempelajari sekitar setengah negara di dunia, menanyakan berapa banyak kematian yang lebih tinggi selama pandemi dibandingkan dengan waktu normal, berdasarkan statistik dari tahun-tahun sebelumnya yang disesuaikan untuk mencerminkan perubahan populasi.

Ini dikenal sebagai jumlah kematian berlebih.

Perkiraan mereka tentang satu juta lebih kematian COVID yang tidak dilaporkan didasarkan pada 103 negara itu saja, dan ketika penelitian mereka yang sedang berlangsung meluas ke negara lain, mereka memperkirakan perkiraan itu akan meningkat.

Data mereka didasarkan pada perhitungan yang menilai kekurangan antara jumlah kematian akibat virus corona yang dilaporkan dan total kematian berlebih, sebagian besar menggunakan statistik yang dikumpulkan selama musim semi. Mereka berpendapat bahwa sebagian besar kekurangan terdiri dari kematian yang disebabkan oleh virus corona tetapi dikategorikan dalam istilah lain.

Efek ini paling menonjol di negara-negara otoriter. Di Rusia, ketika penelitian selesai pada musim semi, ada 110.000 kematian akibat virus corona yang dikonfirmasi, tetapi ada 500.000 kematian berlebih.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: