Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sektor Pariwisata di Yogyakarta Terancam Kolaps, Sudah 'Sesak Nafas' Digempur Corona

Sektor Pariwisata di Yogyakarta Terancam Kolaps, Sudah 'Sesak Nafas' Digempur Corona Kredit Foto: Hafit Yudi Suprobo
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas masyarakat sejak semakin berdampak buruk pada indusrtri pariwisata DIY. Ditutupnya kawasan wisata akibat pembatasan mobilitas masyarakat membuat sektor ini merugi hingga Rp10 Triliun selama 16 bulan terakhir.

"Jumlah sepuluh triliun tersebut baru kerugian yang dialami langsung oleh industri pariwisata seperti yang dijalankan oleh temen-temen," ujar Ketua Umum DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardyanto Setya Aji dalam wawancara daring, Selasa (03/08/2021).

Menurut Bobby, apabila ditambah dengan dampak ikutan terhadap ekosistem turunan pariwisata, seperti UMKM dan industri kreatif lainnya, kerugian akibat pandemi di DIY bisa mencapai Rp25 Triliun.

Apalagi hingga saat ini, belum ada kebijakan dari pemda yang mendukung pelaku pariwisata di DIY untuk bertahan hidup apalagi untuk bangkit dari pandemi.

Pada saat ini tidak lebih dari 1-2 usaha jasa pariwisata (UJP) yang masih bisa bergerak. Itu pun tidak bisa maksimal dan menutupi biaya operasional.

Karenanya di masa perpanjangan PPKM Level 4 DIY, GIPI meminta Pemda segera membantu para pelaku industri pariwisata DIY. Dengan demikian tidak akan semakin banyak pelaku pariwisata DIY yang gulung tikar.

"Jika tidak, tahun ini kami benar-benar akan kolaps. Industri pariwisata benar-benar butuh bantuan dan langkah nyata,“ tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: