Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Partai AHY Gak Ada Takutnya, Jokowi Dikasih Ultimatum, Ujungnya Diocehin Sang Mantan, Nyesek Bos!

Partai AHY Gak Ada Takutnya, Jokowi Dikasih Ultimatum, Ujungnya Diocehin Sang Mantan, Nyesek Bos! Kredit Foto: Instagram/ferdinand_hutahaean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean merespons pernyataan anak buah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Cipta Panca Laksana yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan buzzer.

Terkait itu, mantan orang Demokrat ini justru memberikan sindiran kepada partai yang dipimpin AHY dan kadernya semakin ngawur. Baca Juga: Istri Ketum Demokrat AHY Kena Senggol Netizen, Sampai Bawa-Bawa Cendana

“Ini bukan makin galak tapi makin ngawur!” cuitnya dalam akun Twitternya @FerdinanHaean3, dilihat Rabu (4/8/2021).

Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa buzzer adalah orang perorang yang menyatu tanpa organisasni. Bahkan, menurutnya, para buzzer bersatu karena sebuah kepentingan, yakni membela negara.

“Menyuruh membubarkan itu artinya membungkam semua orang, masa Demokrat anti Demokrasi?” katanya. katanya.

Sebelumnya, Kader Demokrat Cipta Panca Laksana meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membubarkan buzzeRp atau pendengung jika ingin rakyat bersatu. Baca Juga: Udah Gila Si Ruhut Mau Kudeta Moeldoko, Cs-nya Pangeran AHY Teriak-Teriak: Lapar... Lapar...

Hal tersebut ia sampaikan dalam akun Twitternya, @Panca66, seperti dilihat Senin (2/8/2021).

“Bubarkan dulu buzzeRp kalau mau ngajak rakyat bersatu,” cuitnya.

Ia mengatakan hal tersebut sebagai respons terhadap Presiden Jokowi yang mengajak seluruh elemen bangsa untuk bahu-membahu dalam upaya melawan pandemi Covid-19.  

Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan 76 Tahun Indonesia Merdeka yang disiarkan secara daring pada Minggu, 1 Agustus 2021.

“Saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan, merapatkan barisan, bahu-membahu melakukan ikhtiar lahir dan batin bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19,” ujarnya.

Menurut Kepala Negara, doa bisa menjadi kekuatan hebat yang membangkitkan harapan.

“Sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, doa adalah senjata orang mukmin, penguat dan penyembuh sebagai kekuatan yang maha dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme,” katanya.

“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membuka jalan kita semua, meridohi dan memudahkan semua upaya dan langkah-langkah kita sampai mencapai kemenangan melawan pandemi Covid-19,” kata Jokowi.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: