Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biden Kini Terima Konsekuensi dari Penarikan Pasukan Amerika di Afghanistan

Biden Kini Terima Konsekuensi dari Penarikan Pasukan Amerika di Afghanistan Kredit Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Warta Ekonomi, Washington -

Politikus Partai Republik Florida Michael Waltz mengecam pemerintahan Joe Biden pada Selasa (3/8/2021) karena memberikan semua "daya ungkit". Itu disebabkan oleh ditariknya pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan sementara veteran Angkatan Laut Mark Frerichs tetap menjadi sandera Taliban.

Waltz, yang merupakan anggota Komite Angkatan Bersenjata DPR dan merupakan veteran Baret Hijau dari perang di Afghanistan, menekankan bahwa dia semakin khawatir tentang Frerichs yang tertinggal ketika AS bergerak untuk menarik militernya dari Afghanistan pada 11 September.

Baca Juga: Afghanistan Percaya Militer Bukan Solusi Akhiri Perang, tapi Apakah Didengar Amerika?

Mark Frerichs adalah seorang kontraktor dari Lombard, Illinois, yang diyakini telah ditahan selama lebih dari setahun oleh jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban. Frerichs, mantan penyelam Angkatan Laut, tinggal di Kabul selama satu dekade bekerja pada proyek konstruksi sebagai insinyur ketika dia diculik, lapor Washington Post.

“Pasukan Amerika terakhir sudah cukup banyak pulang dan pemerintahan Biden telah memberikan semua pengaruh kami,” Waltz, R-Fla., mengatakan kepada “Fox & Friends” pada Selasa (3/8/2021).

"Hal yang paling diinginkan Taliban, dan mereka telah memintanya selama 20 tahun, adalah membiarkan pasukan Amerika pergi," katanya.

Waltz kemudian mencatat bahwa penarikan pasukan tidak dikondisikan pada pembebasan Frerichs dari tahanan, yang memicu kekhawatiran bahwa AS dapat kehilangan daya tawar untuk membawanya pulang setelah kehadiran militernya dihapus.

"Anda akan berpikir sebelum Presiden Biden menarik semua orang keluar, dan kita melihat keruntuhan yang terjadi sekarang di Afghanistan saat kita berbicara, mereka setidaknya bisa mendapatkan satu orang Amerika sebagai gantinya," Waltz menekankan.

Pasukan Taliban dilaporkan mendapatkan momentum, mendorong pasukan pemerintah Afghanistan keluar dari beberapa distrik dan mengambil alih berbagai senjata dan kendaraan militer dalam prosesnya, sementara AS menarik diri dari negara itu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: