Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Singapura Beri Persetujuan Pertama untuk Pertukaran Kripto Asal Australia

Singapura Beri Persetujuan Pertama untuk Pertukaran Kripto Asal Australia Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Independent Reserve, sebuah pertukaran kripto Australia yang didirikan pada tahun 2013, kini menjadi pertukaran cryptocurrency pertama di Singapura yang menerima "persetujuan" untuk beroperasi sebagai penyedia layanan aset virtual (VASP) yang diatur sepenuhnya.

Dalam sebuah surat dari bank sentral de facto negara kota itu, Monetary Authority of Singapore (MAS) melakukan persetujuan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Layanan Pembayaran. Undang-undang ini mulai berlaku pada Januari 2020 untuk pertukaran kripto dan penyedia layanan yang ingin beroperasi secara lokal.

Baca Juga: Penambang Bitcoin Kena Pajak Kripto, Beberapa Anggota Parlemen AS 'Waspada' Kebijakan Baru

Sejak Januari, VASP telah menunggu persetujuan aplikasi mereka, tetapi kini sudah diizinkan untuk terus beroperasi di bawah pengecualian.

Dengan menggunakan persyaratan khusus dari kerangka kerja Singapura, Independent Reserve kini telah disetujui. Pada prinsipnya, persyaratan tersebut untuk menerima Lisensi Lembaga Pembayaran Utama yang memungkinkannya menyediakan Layanan Token Pembayaran Digital.

Pemerintah yang mengurus regulasi Singapura untuk pertukaran mengharuskan mereka memberikan perlindungan terhadap konsumen. Perlindungan ini harus memadai dan mematuhi langkah-langkah anti pencucian uang, termasuk "aturan perjalanan" yang terkenal dari Gugus Tugas Aksi Keuangan.

Mengomentari pilihan Singapura sebagai yurisdiksi pertama yang dipilih untuk ekspansi luar negeri bursa, CEO Independen Reserve Adrian Przelozny mengatakan bahwa proses perizinan MAS "memberikan kepastian bagi kami sebagai peserta industri dan keamanan bagi pelanggan kami".

Ia juga mengatakan jika pemberian lisensi Token Pembayaran Digital di Singapura di masa depan, akan terus memastikan posisi kompetitif negara-kota itu sebagai pusat keuangan di Asia.

Selain peraturan yang akan datang dari MAS, Financial Times berpendapat bahwa popularitas Singapura di antara pengembang kripto dan blockchain sebagian telah dipercepat oleh risiko geopolitik yang dirasakan di Hong Kong karena yang terakhir berada di bawah pengaruh yang meningkat dari Beijing.

Sekitar 170 pelamar pertukaran, termasuk Binance dan Gemini, dilaporkan sedang menunggu lisensi mereka di Singapura. Aplikasi Independent Reserve sendiri telah diajukan kembali pada bulan April tahun lalu.

Dalam komentar baru-baru ini tentang perkembangan peraturan kripto di seluruh dunia, Jihan Wu, salah satu pendiri dan mantan CEO raksasa penambangan Bitcoin Bitmain, mengutip Singapura sebagai contoh utama yurisdiksi yang diposisikan dengan baik untuk berfungsi sebagai "pusat untuk inovasi kripto".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: