Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ragu Divaksin Karena Punya Penyakit Jantung? Dokter Justru Dorong Vaksinasi bagi yang Punya Komorbid

Ragu Divaksin Karena Punya Penyakit Jantung? Dokter Justru Dorong Vaksinasi bagi yang Punya Komorbid Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Banyak masyarakat yang ragu-ragu melakukan vaksinasi karena memiliki komorbid seperti penyakit jantung. Akan tetapi, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Vito Damay justru ingin mendorong pemberian vaksinasi kepada orang-orang dengan komorbid jantung.

"Justru kita mau supaya orang-orang dengan komorbid jantung juga mendapatkan vaksinasi. Tapi seringkali orang-orang itu mungkin karena mereka belum mendapatkan edukasi yang baik lantas malah takut untuk divaksinasi dengan alasan karena punya penyakit jantung," kata Vito dalam dialog virtual di Youtube Kemkominfo TV, Kamis (5/8/2021).

Baca Juga: Ahli Kesehatan Kembali Ingatkan: Vaksinasi Tak Mencegah Covid-19, Tapi Bisa Kurangi Risiko Kematian

Menurut Vito, orang yang memiliki jantung layak menerima vaksinasi apabila dalam kondisi stabil selama tiga bulan terakhir sebelum divaksin. "Apabila mereka dalam keadaan stabil, setidaknya dalam tiga bulan terakhir, apalagi rutin kontrol teratur, tidak ada keluhan, dan baik-baik saja, seharusnya mereka layak untuk mendapatkan vaksinasi," jelasnya.

Bagi masyarakat yang memiliki komorbid jantung, Vito merekomendasikan untuk rutin meminum obat-obatan yang biasa dikonsumsi agar kondisi tetap stabil hingga menerima vaksinasi. Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan kontrol melalui telemedicine jika memungkinkan.

"Artinya dengan virtual, apabila memungkinkan dan memang dalam kondisi stabil bukan gawat darurat, maka itu pun boleh dilakukan. Itu yang paling penting," tutur Vito.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan tentang risiko terinfeksi Covid-19 bagi individu yang memiliki komorbid. Menurutnya, orang dengan komorbid memiliki risiko terpapar yang sama dengan orang-orang sehat. Terkait label rentan yang sering diberikan kepada golongan orang dengan komorbid, kata Vito masyarakat memiliki persepsi yang salah terkait label tersebut.

"Rentan ini dalam arti ketika seseorang yang punya penyakit jantung, jantungnya udah dalam kondisi kurang baik dan terkena infeksi Covid-19 maka jadi akan lebih berat buat tubuhnya. Jadi bukan arti dia jadi rentan tertular. Sebenarnya itu sedikit salah persepsi dari masyarakat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: