Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Glorifikasi Capaian Ekonomi Naik 7,07%, Ekonom: Itu Pertumbuhan Semu, Kombinasinya Tidak Pas

Glorifikasi Capaian Ekonomi Naik 7,07%, Ekonom: Itu Pertumbuhan Semu, Kombinasinya Tidak Pas Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statisik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 tumbuh 7,07% secara tahunan (year-on-year). Kabar ini diglorifikasi oleh banyak pihak karena secara teori perkembangan ini membawa Indonesia keluar dari zona resesi setelah mengalami kondisi minus selama 4 kuartal berturut-turut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Center of Industry, Trade, and Invesment INDEF Andry Satrio Nugroho mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di saat angka Covid-19 juga masih tinggi bukan merupakan kombinasi yang pas.

Baca Juga: INDEF Prediksi Kuartal III 2021 Pertumbuhan Ekonomi Berada Kisaran 3-4 Persen

"Persoalan utama saat ini adalah krisis kesehatan, bukan krisis ekonomi saja. Karena bisa kita lihat sekarang ini Indonesia menjadi salah satu yang terdampak cukup besar ketika ada outbreak, apalagi ada penyebaran Delta varian ini," kata Andry dalam konferensi pers INDEF yang dilakukan secara daring, Jumat (6/8/2021).

Ia melihat pemerintah masih belum konsisten dalam membuat kebijakan penanganan pandemi. Kebijakan yang setengah-setengah ini, menurutnya, membuat pencapaian ekonomi akan terasa sia-sia.

"Karena memang pada akhirnya tidak jelas mana yang dipilih Indonesia sehingga kehilangan dua-duanya, baik itu kesehatan maupun ekonomi. Jadi, dengan angka kematian saat ini dan angka penularan yang masih cukup tinggi, saya rasa pencapaian ekonomi akan terkesan sia-sia," tukasnya.

Ia menggarisbawahi yang sebenarnya perlu menjadi perhatian adalah upaya penanganan pandemi yang menjadi faktor utama perekenomian nasional menjadi terpuruk. "Ini kalau tidak ditanggulangi dengan cukup baik bahkan akan membawa peningkatan angka pengangguran, bahkan bisa jadi lebih tinggi dari PSBB sebelumnya," tutur Andry.

Menurut Andry, kunci dari kondisi pertumbuhan ekonomi nasional baru bisa terlihat pada akhir Agustus dan awal September mendatang. Ia mengungkapkan, "Karena ketika efek perlambatan ekonomi ini bisa jadi melebihi PSBB di tahun 2020. Ini jadi salah satu penentu apakah memang Indonesia bisa bertahan di pandemi ini."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: