Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: SMFG, Induknya Bisnis Perbankan dan Jasa Keuangan Milik Sumitomo Mitsui

Kisah Perusahaan Raksasa: SMFG, Induknya Bisnis Perbankan dan Jasa Keuangan Milik Sumitomo Mitsui Kredit Foto: Shutterstock/Casimiro PT
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sumitomo Mitsui Financial Group Inc adalah sebuah perusahaan induk bidang perbankan dan jasa keuangan Jepang yang merupakan satu di antara banyak perusahaan raksasa dunia. Bank kedua terbesar di Jepang tahun 2019 ini mencatatkan namanya dalam Fortune Global 500 tahun 2020.

SMFG berada di peringkat ke-237 dengan total pendapatan senilai 48,88 miliar dolar AS. Terjadi penurunan dalam pendapatannya sekitar 5,5 persen dari tahun 2019. Untuk keuntungannya, SMFG berhasil membukukan 6,47 miliar dolar dengan penurunan 1,2 persen. Sementara itu, perusahaan ini memiliki aset sekitar 1,9 triliun.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Idemitsu Kosan, Migas Terbesar Kedua Jepang yang Lagi Merugi

Warta Ekonomi pada Jumat (6/8/2021) akan mengulas kisahnya dalam artikel perusahaan raksasa menurut laporan Fortune. Simak selengkapnya tulisan di bawah sebagai berikut.

SMFG didirikan pada Desember 2002 melalui pengalihan saham dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Saham SMFG tercatat di bagian pertama Bursa Efek Tokyo, Bursa Efek Osaka dan Bursa Efek Nagoya.

Pada bulan Februari 2003, Sumitomo Mitsui Card Company, Limited, SMBC Leasing Company, Limited, dan The Japan Research Institute menjadi anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh SMFG.

SMFG mencapai kesepakatan pada Juni 2004 untuk membentuk aliansi strategis dengan Promise Co, Ltd dalam bisnis pembiayaan konsumen. Kedua perusahaan memulai bisnis kolaboratif pada April 2005.

Pada bulan yang sama, SMFG mencapai kesepakatan untuk membentuk aliansi strategis dengan NTT DoCoMo dalam bisnis kartu kredit. Sebagian saham Sumitomo Mitsui Card yang dimiliki oleh SMFG dialihkan ke NTT DoCoMo, dan Sumitomo Mitsui Card menerbitkan saham baru dan mengalokasikannya ke NTT DoCoMo melalui alokasi pihak ketiga pada Juli 2005. Bisnis kolaboratif dimulai pada Desember 2005.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: