Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permintaan Dunia Naik, Harga Komoditas Pertambangan Alami Tren Positif

Permintaan Dunia Naik, Harga Komoditas Pertambangan Alami Tren Positif Kredit Foto: Unsplash/Dominik Vanyi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hingga periode akhir Juli 2021, harga beberapa komoditas pertambangan menunjukkan tren positif meski di tengah pandemi Covid-19. Kondisi ini memengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode Agustus 2021. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46 Tahun 2021 tanggal 28 Juli 2021.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana menjelaskan, komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsetrat timbal, konsentrat pasir besi, konsetrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian mengalami kenaikan dibandingkan periode bulan lalu. Hal tersebut antara lain karena adanya peningkatan permintaan dunia.

Baca Juga: Kemendag Bersama Instansi terkait Atasi Spekulan Alkes dan Obat Covid-19

"Sementara, konsentrat tembaga, konsentrat seng, dan konsentrat ilmenite mengalami penurunan harga. Untuk konsentrat mangan dan pellet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan," kata Indrasari Wisnu dikutip dari keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (8/8/2021).

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode bulan Agustus 2021 antara lain konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ? 62% dan ? 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar US$196,71/WE atau naik sebesar 1,26%; konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ? 50% dan (Al2O3 + SiO2) ? 10%) dengan harga rata-rata sebesar US$100,52/WE atau naik sebesar 1,26%; konsentrat timbal (Pb ? 56%) dengan harga rata-rata sebesar US$950,61 /WE atau naik sebesar 6,29%.

Selain itu, konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ? 56%) dengan harga rata-rata sebesar US$117,46/WE atau naik sebesar 1,26%; konsentrat rutil (TiO2 ? 90%) dengan harga rata-rata sebesar US$1.246,23/WE atau naik sebesar 0,06%; dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ? 42%) dengan harga rata-rata sebesar US$33,30/WE atau naik sebesar 2,01%.

Sementara itu, produk yang mengalami penurunan harga dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat tembaga (Cu ? 15%) dengan harga rata-rata sebesar US$3.349,41/WE atau turun sebesar 5,08%; konsentrat seng (Zn ? 51%) dengan harga rata-rata sebesar US$849,69/WE atau turun sebesar 2,29%; dan konsentrat ilmenit (TiO2 ? 45%) dengan harga rata-rata sebesar US$458,94/WE atau turun sebesar 3,08%.

Selain itu, konsentrat mangan (Mn ? 49%) dengan harga rata-rata sebesar US$213,63/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ? 54) dengan harga rata-rata US$117,98/WE tidak mengalami perubahan.

Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian, sedangkan perhitungan harga dasar HPE untuk konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK meliputi konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

"HPE periode Agustus 2021 ditetapkan setelah memperhatikan masukan tertulis serta hasil koordinasi dengan berbagai instansi terkait," ujar Wisnu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: