Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sistem Desentralisasi pada Blockchain, Apa Fungsinya?

Sistem Desentralisasi pada Blockchain, Apa Fungsinya? Kredit Foto: Pixabay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Semenjak pandemi, popularitas blockchain kian dikenal banyak orang dari berbagai kalangan. Tidak hanya untuk IT, nama ini juga tidak asing bagi pebisnis maupun masyarakat awam. Blockchain sendiri adalah teknologi baru yang dikembangkan untuk sistem penyimpanan data digital. Teknologi ini mengandalkan kriptografi dan penggunaannya tidak bisa lepas dari cryptocurrency.

Blockchain menggunakan konsep desentralisasi yang memungkinkan setiap server saling terhubung dan memiliki peran yang sama. Dengan membentuk jaringan peer to peer, hal ini memungkinkan pelacakan data saat terdapat gangguan sistem pada server.

Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Sistem Keamanan Blockchain? Bisakah Diretas? Berikut Penjelasannya

Lalu, kenapa desentralisasi digunakan pada blockchain?

Sistem desentralisasi pada blockchain adalah sistem yang tidak memiliki otoritas sentral, tetapi masih bisa bekerja sama baiknya seperti seakan-akan ada otoritas sentral di belakangnya. Desentralisasi blockchain juga dapat diartikan sebagai suatu sistem yang keseluruhan pengambilan keputusannya diserahkan kepada para pengguna sistem tersebut.

Menurut Crypto Asset Researcher at GDP Labs Richard Win Putra, fungsi desentralisasi mampu menetralisasi gangguan atau kegagalan sistem. Hal ini menurutnya mampu meningkatkan keamanan pada aset yang disimpan oleh blockchain.

"Jika terdapat failed secara hardware, software atau jaringan atau gangguan, bisa di-backup oleh server lain dan server yang bermasalah bisa sementara dikeluarkan dari jaringan blockchain," ujarnya melalui Webinar Beyond B: How Crypto Works Under The Hood, Senin (9/8/2021).

Richard juga menjelaskan jika blockchain menambahkan beberapa kelebihan seperti mampu digunakan oleh beberapa orang sehingga jangkauan aksesnya lebih luas.

"Desentralisasi blockchain meng-up skill lebih jauh, tidak hanya backup server, tetapi juga membuat konsep di mana applikasi itu tidak hanya bisa ditaruh di satu tempat, tapi bisa di banyak tempat dan juga kliennya tidak harus sama," katanya.

Sistem desentralisasi pada blockchain ini juga tidak perlu bergantung pada otoritas eksternal untuk validasi dan integritas keaslian data. Proses ini merupakan proses terdesentralisasi yang biasa terjadi di antara mode jaringan untuk memastikan informasi tersebut valid.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: