Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar Asing Bertanya, Mungkinkah Indonesia Jadi Sumber Munculnya Varian yang Lebih Ganas dari Delta?

Pakar Asing Bertanya, Mungkinkah Indonesia Jadi Sumber Munculnya Varian yang Lebih Ganas dari Delta? Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Vaksinasi bisa menghalangi mutasi virus

Para epidemiolog dan pakar kesehatan dunia setuju semakin banyak virus menyebar di kalangan warga, semakin banyak mutasi yang terjadi, sehingga semakin besar kemungkinan munculnya varian baru.

Tapi sebagian besar varian itu tidaklah berbahaya, kata Dr Peter Drobac pakar kesehatan publik global di Inggris.

Hanya ketika mutasi membuat virus itu lebih kuat dibandingkan varian sebelumnya, maka varian baru bisa bertahan lebih lama dan menjadi dominan. Dengan kekuatan itu, varian tersebut bisa lebih lebih kuat dan tidak bisa dikalahkan vaksin.

Dengan semakin banyak warga di sebuah negara memiliki kekebalan, lewat vaksinasi atau karena sembuh setelah tertular, maka lebih mungkin virus itu mengalami evolusi dan menemukan cara lain menyebar dalam masyarakat.

Istilah ini dikenal sebagai 'immune escape', virus menyebar dari jaringan imunitas.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, para pakar mengatakan tingkat vaksinasi yang tinggi diperlukan di kalangan penduduk.

Saat ini baru 7,9 persen penduduk di Indonesia mendapatkan vaksinasi dua dosis, sehingga belum memenuhi jumlah minimal.

"Kalau jumlah yang sudah divaksinasi tinggi dan virus masih menyebar cepat di kalangan mereka yang belum divaksinasi, maka kedua hal ini akan bisa menciptakan kondisi ideal bagi varian yang tidak mempan terhadap vaksin untuk muncul," kata Dr Drobac.

"Jika kita memilih vaksin yang tahan pada varian tertentu, kemungkinan munculnya varian baru adalah di tempat dengan sejumlah besar penduduk sudah divaksinasi, namun sejumlah besar lainnya belum divaksinasi dan tertular."

"Jadi apa yang terjadi di Inggris sekarang ini bisa menjadi contohnya."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: