Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perbankan Perlu Ekosistem Baru, Indef Beberkan 4 Skenario Masa Depan Perbankan

Perbankan Perlu Ekosistem Baru, Indef Beberkan 4 Skenario Masa Depan Perbankan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom Senior, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang melanda dunia mengharuskan perbankan perlu membangun ekosistem baru. Untuk merealisasikan hal tersebut, Aviliani menyebutkan setidaknya terdapat 4 skenario masa depan bank agar mampu bertahan.

"Skenario pertama, bank perlu melakukan adaptasi jadi dia benar-benar memanfaatkan asetnya untuk memperbaiki platform dan teknologinya untuk mempertahankan nasabah. Jadi, dia sudah besar dengan biaya sendiri," ujarnya dalam webinar Ekonom Perempuan INDEF: Kemerdekaan dan Masa Depan Ekonomi Bangsa, Selasa (10/8/2021).

Baca Juga: Ada Transformasi Neobank, Indef: Bank Tradisional Masih Dibutuhkan

Skenario kedua, membangun bank baru dengan platform bank digital. Aviliani menyebut, di Indonesia saat ini memiliki kencenderungan membeli bank kecil untuk dijadikan bank digital, selain juga masih ditemukan bank konvensional atau tradisional yang mulai melakukan pengembangan.

Sementara skenario ketiga, perbankan perlu menjadi agregator dari fintech provider termasuk dengan lembaga keuangan lainnya. Dalam situasi seperti saat ini, hal tersebut menjadi keniscayaan bahwa fintech membutuhkan dana agar dapat menyalurkan uang, sedangkan perbankan membutuhkan fintech agar sirkulasi dan transaksi keuangan tidak mengalami kemacetan.

"Skenario keempat, justru lebih banyak memberikan pelayanan servis lebih kepada saran investasi jadi bukan orang harus investasi," ujarnya.

Aviliani menerangkan, pelayanan dengan pemberian saran investasi ini sudah diterapkan oleh sebagian bank di Indonesia. Layanan ini menyasar kepada calon nasabah yang mengalami kebingungan mengelola keuangannya. Apabila nasabah membelanjakan keuangannya melebihi target pengelolaan keuangan, bank akan memberikan peringatan nasabah melebihi kapasitas dalam hal konsumsi.

"Di Indonesia sudah kelihatan arahnya ke mana, kalau bank-bank besar memakai skenario yang pertama. Yang kedua, beli bank kecil dengan main di situ saja dan ingin main ke kredit dan investasi," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: