Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Pasar Spot?

Apa Itu Pasar Spot? Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar spot adalah tempat perdagangan untuk instrumen keuangan seperti komoditas, mata uang, dan sekuritas yang dilakukan lewat transaksi langsung di tempat atau transaksi segera. Contoh pasar spot adalah pasar surat berharga, komoditas dan valuta asing (valas).

Pasar spot juga disebut sebagai "pasar fisik" atau "pasar tunai" karena perdagangan ditukar dengan aset secara efektif segera. Sementara transfer dana resmi antara pembeli dan penjual mungkin memakan waktu. Transaksi non-spot, atau berjangka, menyetujui harga sekarang, tetapi pengiriman dan transfer dana akan dilakukan di kemudian hari.

Di pasar spot valas dan saham, pengiriman segera berarti dalam dua hari kerja. Untuk komoditas, itu berarti dalam tujuh hari. Beberapa pasar spot juga berlangsung secara over the counter (OTC). Itu berarti transaksi terjadi melalui perdagangan telepon, alih-alih di lantai bursa yang terorganisir.

Baca Juga: Apa Itu Pasar Sekunder?

Dalam transaksi OTC, harga dapat didasarkan pada harga spot atau harga tanggal di masa mendatang. Persyaratannya juga tidak harus distandarisasi. Karena itu, transaksi OTC dapat tunduk pada kebijaksanaan pembeli dan/atau penjual. Seperti halnya bursa, transaksi saham OTC biasanya merupakan perdagangan spot, sedangkan transaksi berjangka atau forward sering kali tidak dilakukan secara spot.

Harga instrumen keuangan saat ini disebut harga spot. Ini adalah harga di mana instrumen dapat segera dijual atau dibeli. Pembeli dan penjual menciptakan harga spot dengan memposting pesanan beli dan jual mereka. Di pasar yang likuid, harga spot dapat berubah dalam hitungan detik, karena pesanan dipenuhi dan pesanan baru masuk ke pasar.

Bursa Efek Indonesia adalah contoh pertukaran di mana para pedagang membeli dan menjual saham untuk pengiriman segera. Ini adalah pasar spot.

Pasar spot cenderung sangat likuid dan aktif. Produsen dan konsumen komoditas akan terlibat di pasar spot dan melakukan lindung nilai di pasar derivatif (keuangan). Namun, kelemahan pasar spot adalah dalam menerima pengiriman komoditas fisik. Kelemahan lainnya adalah pasar spot tidak dapat digunakan secara efektif untuk melakukan lindung nilai terhadap produksi atau konsumsi barang di masa depan, karena itu lebih cocok untuk pasar derivatif.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: