Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Kencangan Ikatan dengan China dalam Mendorong Aksi Iklim, Begini Caranya

Indonesia Kencangan Ikatan dengan China dalam Mendorong Aksi Iklim, Begini Caranya Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

China memiliki keahlian teknologi dan kebijakan untuk memfasilitasi transisi Indonesia dari pembangunan yang didorong oleh bahan bakar fosil ke pembangunan yang didorong oleh energi yang bersih dan terbarukan, dan membantunya mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan lebih adil.

Mengingat keahliannya, pada Kamis (12/8/2021), China Daily menulis, China juga dapat menjadi mitra utama Indonesia karena Indonesia berupaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dan memenuhi persyaratan Perjanjian Paris.

Baca Juga: Ketika Negara Kepulauan Cemas Lihat Laporan Perubahan Iklim PBB: Kami Berada di Ambang Kepunahan

Dengan memperkuat kemitraan mereka untuk memfokuskan kembali pada "pemulihan ekonomi hijau" dari pandemi COVID-19, China dan Indonesia dapat mencapai hasil yang saling menguntungkan dan meningkatkan perjuangan global melawan perubahan iklim menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB di Glasgow pada tahun Oktober-November dan seterusnya saat Indonesia menjadi ketua G20 pada 2022.

Meskipun Indonesia telah membuat beberapa kemajuan dalam memanfaatkan sumber daya energi bersih dan terbarukan, Indonesia perlu lebih meningkatkan kerangka peraturan dan kebijakan yang diperlukan untuk menarik investasi yang diperlukan untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi bersih dan terbarukan.

Dalam hal ini, China dan Indonesia dapat bekerja lebih erat untuk memastikan investasi China, terutama di bidang energi bersih, pembangunan infrastruktur berkelanjutan, dan pertambangan berkelanjutan, di Indonesia memberikan manfaat lebih bagi masyarakat lokal.

China memiliki keahlian teknologi, pengetahuan kebijakan, dan pengalaman yang kaya dalam mengimplementasikan proyek energi bersih skala besar, termasuk proyek tenaga surya dan angin.

Jadi Indonesia harus melipatgandakan upayanya untuk menawarkan insentif fiskal yang diperlukan untuk menarik investasi dan keahlian dari negara-negara seperti China.

Ini adalah beberapa temuan utama dari studi yang menilai dampak investasi China di sektor energi Indonesia dan menganalisis kemampuan kedua negara untuk mencapai SDGs dan memenuhi persyaratan Perjanjian Paris.

Temuan penelitian ini dirilis awal tahun ini. Studi ini mengkaji dampak investasi China pada sektor energi Indonesia, dengan fokus khusus pada pembangkit listrik tenaga batu bara, dengan menggunakan indikator SDG, khususnya No. 5 tentang kesetaraan gender, No. 7 tentang energi yang terjangkau dan bersih, dan No. 13 pada aksi iklim.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: