Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elektabilitas PAN Kangkangi PKS, Survei IPO Buka-bukaan Angkanya...

Elektabilitas PAN Kangkangi PKS, Survei IPO Buka-bukaan Angkanya... Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ada hal baru dalam temuan survei Indonesia Political Opinion (IPO), yakni pergerakan elektabilitas Parpol kelas menengah. 

Pergeseran posisi paling terlihat adalah menurunnya elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS), posisi di bulan April ada di urutan ke-5 (5.3 persen) menurun ke posisi ke-8 (4.9 persen).

Baca Juga: Beredar Kabar Pemilu 2024 Ditunda, Orang PKS: Belum Ada Pembahasan

“Kondisi PKS sangat mungkin dipengaruhi lahirnya Partai Gelora, di mana dalam temuan IPO Gelora mendapat respons elektabilitas 0.7 persen, ini posisi bagus untuk partai baru, dan berbanding terbalik dengan nasib sesama new comers Partai Ummat yang belum mendapat respon publik, 0.0 persen,” kata  Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, di Jakarta.

Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) mengalami peningkatan signifikan, dari posisi April 2021 PAN di angka 2.2 persen meningkat ke 5.8 persen. “Konsistensi PAN akhir-akhir ini cukup menegaskan soliditas yang terbangun di kepemimpinan Zulkifli Hasan,” ujar Dedi.

Menurut Dedi, meskipun mengalami perpecahan dengan hadirnya Partai Ummat, tetapi Zulhas berhasil membuktikan kepiawaiannya menjaga soliditas PAN, bahkan berhasil mengungguli PKS, ini temuan menarik sekaligus pesan untuk PKS agar lebih waspada.   

Dedi menyebutkna, persentase peningkatan PAN cukup mengagetkan jika dibanding survei sebelumnya hanya 2.2 persen, kini PAN mengantongi perolehan elektabilitas 5.8 persen, naik seratus persen lebih, dan ini sejalan dengan respon publik pada ketokohan Zulhas yang berhasil masuk 10 besar.

“Muhaimin Iskandar saja yang gencar memasang baligo masih tertinggal cukup jauh,” kata Dedi. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: