Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disamakan dengan Gagalnya Amerika di Vietnam, Biden Marah-marah: Ingat, Ini Bukan Saigon!

Disamakan dengan Gagalnya Amerika di Vietnam, Biden Marah-marah: Ingat, Ini Bukan Saigon! Kredit Foto: Getty Image/AFP
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken telah menolak perbandingan dengan keluarnya AS dari Vietnam beberapa dekade lalu. Ini terjadi ketika AS menarik personel dari kedutaan besarnya di Kabul di tengah kemajuan pesat Taliban di ibu kota Afghanistan.

Dalam serangkaian wawancara media AS pada Minggu (16/8/2021), Blinken kembali membela keputusan Presiden Joe Biden untuk menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan pada akhir Agustus, meskipun ada kritik bahwa penarikan cepat AS berkontribusi pada situasi keamanan negara yang memburuk.

Baca Juga: Evakuasi Kedubes Kabul Adalah Deja Vu Bagi Amerika saat Jatuhnya Saigon Tahun 1975

"Ingat, ini bukan Saigon," kata Blinken kepada CNN, merujuk pada jatuhnya Saigon pada 1975 di akhir Perang Vietnam.

“Kami pergi ke Afghanistan 20 tahun yang lalu dengan satu misi, dan misi itu adalah untuk menangani orang-orang yang menyerang kami pada 9/11 – dan kami telah berhasil dalam misi itu,” tambahnya.

Sebuah foto yang mengabadikan kekalahan AS di Vietnam, menunjukkan para pengungsi menaiki helikopter di atap sebuah gedung, menyebar dengan cepat di jejaring sosial setelah Washington mengatakan baru-baru ini akan mengirim sekitar 3.000 tentara AS untuk membantu staf kedutaan meninggalkan Afghanistan.

04-17-nam-fall-01.jpg

Pengerahan itu telah meningkat, dengan Biden mengumumkan pada Sabtu bahwa ia telah mengizinkan total sekitar 5.000 tentara untuk membantu penarikan personel.

Blinken pada Minggu mengkonfirmasi bahwa sebagai bagian dari upaya berkelanjutan itu, personel AS dipindahkan dari kompleks kedutaan di Kabul ke fasilitas di bandara.

Para diplomat sedang diangkut dengan helikopter ke bandara, di mana pasukan AS memberikan keamanan di tengah eksodus orang Amerika dan sekutu lokal mereka dan orang asing lainnya. Sumber mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sebagian besar staf AS diperkirakan akan dievakuasi dari Kabul dalam satu atau dua hari berikutnya.

“Itulah sebabnya presiden mengirim sejumlah pasukan untuk memastikan bahwa, saat kami terus menarik kehadiran diplomatik kami, kami melakukannya dengan cara yang aman dan tertib dan pada saat yang sama mempertahankan kehadiran diplomatik inti di Kabul,” Blinken katanya saat wawancara dengan ABC News.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: