Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat, Tolong Jangan Pilih-pilih Vaksin, Semua Vaksin Sama Baiknya

Masyarakat, Tolong Jangan Pilih-pilih Vaksin, Semua Vaksin Sama Baiknya Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masyarakat diminta tidak memilih-milih jenis atau merk vaksin tertentu dalam program vaksinasi nasional. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi. mengatakan pada dasarnya semua vaksin sama baiknya.

Prof Soedjarmiko meminta masyarakat tidak menunggu atau menunda vaksinasi karena hanya ingin divaksin dengan merk tertentu. Untuk itu, Prof. Miko mengajak semua kalangan, anak di atas 12 tahun, semua dewasa, dan juga lansia untuk segera divaksin agar diri dan keluarga terlindungi dari COVID-19.

"Kalau menunda-nunda atau menunggu memilih vaksin lain, itu berbahaya karena bisa tertular COVID-19 dan bisa menyebar di keluarga, jangan sampai menyesal," tegas Prof. Miko, sapaan Prof. Soedjatmiko.

Baca Juga: Jokowi Tak Minta Maaf Sedikit Pun: Tak Ada Empati dan Rasa Duka Cita!

Prof. Miko juga meminta anak dan orang dewasa, meski sudah divaksin untuk tidak bepergian dan berkerumun dengan siapapun dan di manapun, kecuali sangat penting. Anak dan orang dewasa harus selalu memakai masker menutupi hidung, mulut, dagu, pipi, dimanapun.

"Karena ketika masker dipakai dengan benar, saat itu juga bisa melindungi 70-90%," katanya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate kembali menegaskan, semua vaksin yang digunakan di tanah air telah melewati berbagai pengujian untuk memastikan keamanan, khasiat, dan juga mutu.

"Pengujian elah dilakukan Badan POM dan juga para ahli lainnya untuk memastikan semua vaksin aman, berkhasiat, dan juga memiliki mutu baik," ujar Johnny.

Menkominfo memastikan pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional. Pemerintah telah bekerja sama baik bilateral maupun multilateral untuk menjamin ketersediaan vaksin.

"Pemerintah juga mendorong produksi vaksin Merah Putih sebagai upaya kemandirian bangsa," kata Johnny.

Indonesia akan kedatangan 50 juta dosis vaksin Pfizer yang disebut BNT 162b2 melalui kerja sama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan Izin Penggunaan Darurat (EUA) bagi vaksin produksi PT Pfizer dan BioNTech SE pada Rabu (14/7/2021) lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: