Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Dia Kabar Minyak Sawit di Bulan Juni 2021

Ini Dia Kabar Minyak Sawit di Bulan Juni 2021 Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Data GAPKI mencatat, nilai ekspor Indonesia pada bulan Juni 2021 mencapai US$18,55 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar 9,5 persen dibandingkan nilai ekspor bulan Mei 2021 lalu. Sementara itu, nilai impor Indonesia periode Juni 2021 tercatat naik menjadi US$17,23 miliar, terdapat kenaikan senilai US$3 miliar atau setara 21,08 persen.

Karena hal itu, neraca perdagangan Juni 2021 turun menjadi US$1,32 miliar atau menurun sekitar 51,1 persen dari pencapaian bulan Mei 2021. Dari jumlah tersebut, nilai ekspor produk sawit bulan Juni turun 30,1 persen menjadi US$2,118 miliar dibandingkan bulan Mei.

Baca Juga: Kebijakan PMK Jadikan Produk Hilir Sawit Makin Berdaya Saing

"Walaupun demikian, devisa ekspor sawit masih mencapai 11,4 persen dari total devisa ekspor yang menunjukkan tetap pentingnya ekspor sawit bagi perolehan devisa negara," catat Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, dalam keterangan resmi pada Rabu (18/8/2021).

Sementara itu, volume ekspor produk sawit bulan Juni 2021 mencapai 2.026 ribu ton atau 926 ribu ton (31,4 persen) lebih rendah daripada ekspor bulan Mei 2021. Kendati demikian, hingga Juni 2021, ekspor minyak sawit 1,8 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama secara YoY.

Penurunan volume ekspor terjadi pada semua produk kecuali oleokimia. Penurunan ekspor diduga karena pengusaha cenderung bersikap wait and see akibat volatilitas harga yang sangat tinggi.

Penurunan nilai ekspor terbesar terjadi dengan negara tujuan Uni Eropa (-151 ribu ton) diikuti dengan tujuan Timur Tengah (-124 ribu ton), India (-105 ribu ton), dan Pakistan (-108 ribu ton). Secara YoY, sampai dengan Juni, penurunan ekspor terbesar terjadi untuk tujuan India (-475 ribu ton).

Turunnya harga merupakan salah faktor penyebab di samping kemungkinan negara importir yang mengurangi importasi karena masih tersedianya stok minyak nabati. Harga rata-rata bulan Juni adalah US$1.054/ton, jauh lebih rendah (-15,1 persen) dari harga bulan Mei yang mencapai US$1.241/ton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: