Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos PBB Akui Siap Berdialog dengan Taliban Jika Kondisi Pemimpinnya...

Bos PBB Akui Siap Berdialog dengan Taliban Jika Kondisi Pemimpinnya... Kredit Foto: Reuters/Lisi Niesner
Warta Ekonomi, Washington -

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada Kamis (19/8/2021) bahwa dirinya siap untuk berbicara dengan Taliban begitu kepemimpinan kelompok garis keras itu jelas.

"Saya siap untuk berbicara sendiri ketika sudah jelas dengan siapa saya harus berbicara, untuk tujuan apa," kata Guterres kepada wartawan di markas besar PBB di New York.

Baca Juga: Kelaparan Parah Kini Dialami Belasan Juta Orang di Afghanistan, PBB Buka-bukaan

Komentar itu muncul setelah Taliban merebut ibu kota Afghanistan pada Ahad (15/8) menyusul serangan yang menyebabkan jatuhnya 300.000 tentara negara itu dengan cepat dan pelarian mantan Presiden Ashraf Ghani dari negara itu.

Guterres mengatakan bahwa meski dirinya menganggap penting jaminan "keamanan yang efektif" tetap ada di bandara, PBB saat ini tidak memiliki kapasitas untuk menjalankan fasilitas tersebut setelah keluarnya AS.

Sekjen PBB menolak dirinya telah mengatakan Dewan Keamanan PBB harus memperluas mandat PBB di Afghanistan tetapi dia menekankan pentingnya komunitas internasional mempertahankan kebulatan suara di Afghanistan.

Perang antara pasukan Taliban dan Afghanistan meningkat ketika pasukan asing mengumumkan penarikan mereka dari negara itu pada 11 September. Taliban membuat kemajuan militer yang cepat dalam beberapa pekan terakhir dan menguasai ibu kota pada Minggu sementara pasukan pemerintah melarikan diri atau menyerah.

Taliban pada Ahad (15/8) merebut ibu kota Kabul, dan Presiden Ashraf Ghani serta pejabat penting lainnya melarikan diri dari negara itu. Amerika Serikat (AS) sedang berupaya mengevakuasi warganya dan warga Afghanistan sekaligus mengendalikan Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul.

AS diperkirakan akan menyelesaikan penarikannya pada 31 Agustus, meski Presiden Joe Biden membiarkan pintu terbuka di luar tanggal tersebut jika evakuasi belum selesai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: