Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Susah-Susah Gampang! JK Bilang Konflik Taliban dan Afghanistan Selesai Jika Lakukan....

Susah-Susah Gampang! JK Bilang Konflik Taliban dan Afghanistan Selesai Jika Lakukan.... Kredit Foto: Instagram/Jusuf Kalla
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), mendorong untuk mulai diambil jalan dialog untuk menyelesaikan konflik antara Taliban dan Afghanistan.

“Yang kita tunggu saat ini adalah kompromi antara Taliban dan pemerintahan Afghanistan yang ada saat ini. Berunding untuk mencari pemerintahan yang stabil. Yang penting dicari kompromi antara pemerintah yang lama dengan Taliban,” kata JK dalam sebuah diskusi pada Sabtu (21/8/2021). Baca Juga: Ogah Negaranya Jadi Gudang Pengungsi Afghanistan, Erdogan: Eropa Harus Tanggung Jawab!

Ketua Dewan Masjid Indonesia itu mengakui sudah beberapa kali bertemu dengan pemerintah Afghanistan serta pihak Taliban untuk membicarakan solusi perdamaian tersebut selama beberapa tahun terakhir.  

JK mengatakan sudah lima kali membahas solusi perdamaian di Afghanistan dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, yakni dua kali di Indonesia dan tiga kali di KabulBaca Juga: Menlu Retno Ceritakan Proses Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan: Proses Ini Benar-Benar...

JK juga mengatakan Indonesia punya peran penting di Afghanistan dalam menjajaki perdamaian. Pemerintah Indonesia juga harus mendukung upaya damai sekarang saat Taliban memimpin Afghanistan pascapenarikan tentara asing Agustus ini.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan pemerintah Indonesia mengharapkan penyelesaian masalah politik di Afghanistan tetap dapat dilakukan melalui proses Afghan-owned, Afghan-led, yakni dengan mengedepankan kepentingan rakyat Afghanistan dan melibatkan seluruh pihak internal di Afghanistan.

“Perdamaian dan stabilitas tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat Afghanistan  dan dunia internasional,” kata Retno.

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), ikut mengapresiasi pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri yang berhasil mengevakuasi puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) terdata di Afghanistan. Ia berharap mereka mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara.

"Ini tentu berkat hubungan baik Indonesia dengan para pihak di Afghanistan," ujar HNW.

HNW menuturkan dengan mempertimbangkan hubungan baik antara Indonesia dengan Afghanistan dan Taliban, sewajarnya Menlu terus bersikap konstruktif. Salah satunya dengan mendorong masyarakat dunia membantu menyelesaikan masalah di Afghanistan.

Menurutnya, pada saat yang sama pemerintah melakukan pendekatan yang disebut Menlu sebagai Afghan-Led dan Afghan-Owned. Ini merupakan pendekatan dengan mengedepankan maslahat dan kepentingan Afghanistan dalam mewujudkan perdamaian dan solusi dengan melibatkan seluruh pihak di internal Afghanistan.

"Sikap Menlu yang bijak ini penting disuarakan lebih serius dan lebih aktif melalui forum-forum internasional. Seperti di PBB maupun OKI. Dan karena de facto sekarang Taliban yang menguasai Afghanistan tetapi masih ada perlawanan dari Panshir dipimpin oleh Ahmad Mashood dan wapres Amrullah Sholih. Maka penting juga bagi Kementrian Luar Negeri Indonesia  melakukan peran lobinya agar bisa menghindari perang terbuka sesama warga Afghanistan. Pasalnya, jika perang terbuka terjadi akan menyeret Afghanistan kepada kondisi politik, ekonomi maupun sosial yang makin buruk. Dan makin menyengsarakan negara dan bangsa Afghanistan," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: