Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panglima TNI Bilang COVID-19 Dapat Diatasi Kalau Dikeroyok Bersama

Panglima TNI Bilang COVID-19 Dapat Diatasi Kalau Dikeroyok Bersama Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo hari ini melakukan kunjungan kerja ke Klaten, Jawa Tengah.

Di Klaten, rombongan Panglima TNI menggelar rapat penanganan COVID-19 bersama unsur Forkopimda Kabupaten Klaten di Kantor Bupati Klaten.

Baca Juga: Lima Juta Vaksin Tiba di Tanah Air, TNI-Polri Terus Lakukan Serbuan Vaksinasi

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menegaskan TNI, Polri, dan pemerintah pusat selalu hadir membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 di seluruh Indonesia, khususnya di Klaten, D.I. Yogyakarta.

Panglima TNI mengatakan, menurut data Kementerian Kesehatan RI, kasus penularan COVID-19 di Yogyakarta dan Jawa Tengah termasuk yang mengkhawatirkan.

Pada tanggal 20 Agustus 2021, untuk Yogyakarta terdapat 820 kasus positif COVID-19, dengan tingkat kesembuhan 2.347 kasus, dan 47 kasus kematian. Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah penambahan kasus positif per tanggal 20 Agustus 2021 sebanyak 1.432 kasus, dengan tingkat kesembuhan 1.160 kasus dan 363 kasus kematian.

Dengan demikian, orang nomor satu di lingkungan TNI itu mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia. 

"Kami hadir di Klaten untuk membantu mengatasi permasalahan dan pengendalian pendemi COVID-19, kalau kita keroyok bersama-sama tentunya kita dapat menekan mata rantai penularannya," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam keterangan resminya, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Untuk diketahui, sebelumnya, Panglima TNI bersama Kapolri dan Menkes melakukan peninjauan serbuan vaksinasi di Kabupaten Kulon Progo. Di Kulon progo, Panglima TNI kembali menekankan tracing kontak erat harus terus dilaksanakan.

"Sehingga dari kasus konfirmasi dapat langsung dilaksanakan perawatan di Isoter (Isolasi Terpusat), tidak di Isoman sehingga terpantau kondisi, dan obat-obatannya," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: