Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Organisasi Sayap PDIP: Ceramah Gus Baha secara Terang-Benderang...

Organisasi Sayap PDIP: Ceramah Gus Baha secara Terang-Benderang... Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), yang merupakan organisasi sayap PDI Perjuangan, menganggap ada yang menggoreng dan memelintir ceramah KH Bahaudin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha dengan membenturkan ceramah itu dengan kelompok politik seperti partai.

Itu disampaikan Sekretaris Umum PP Bamusi, KH Nasyirul Falah Amru atau yang akrab disapa Gus Falah. Dia menegaskan, bahwa Gus Baha menyampaikan ceramah yang komprehensif mengenai perjuangan bangsa dari era Budi Oetomo 1908, masuk ke HOS Tjokroaminoto, lalu saat Bung Karno dan para kiai.

"Ceramah Gus Baha secara terang-benderang mengungkap proses perjuangan mulai dari Budi Utomo. Embrio dari bangsa Indonesia, yang kemudian kemerdekaannya diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan kristalisasi dari perjuangan yang berkesinambungan," kata Gus Falah, dalam keterangannya, Senin 23 Agustus 2021.

Baca Juga: Ada yang Teriak: Bubarkan PDIP!

Peran dan perjuangan para kiai dan tokoh Islam dalam kemerdekaan Indonesia, menurutnya juga kerap kali disampaikan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bahkan, lanjut dia, Bamusi mendapatkan penugasan khusus untuk menyampaikan sejarah dalam berbagai sosialisasi dan pendidikan politik mengenai perjuangan para kiai bersama Bung Karno dan pejuang lainnya.

"Maka, atas jasa dan peran para kiai, PDI Perjuangan berada di garda terdepan dalam usulan dan memperjuangkan ditetapkannya Hari Santri Nasional, yang itu tak lepas dari Resolusi Jihad hasil istikharoh para kiai kala itu dalam rangka perjuangan melawan penjajahan," jelas anggota Komisi VII DPR itu.

Bung Karno, jelasnya, adalah santri dari HOS Tjokroaminoto. Dalam kemerdekaan, proklamator itu juga kerap kali meminta masukan dari kiai seperti KH Hasyim Asyari. Maka menurutnya ini perlu dibangun kesadarannya oleh generasi sekarang bahwa bangsa dibangun atas dasar kebersamaan.

Bung Karno juga, lanjut dia, sangat kuat komitmennya terhadap dunia Islam. Seperti perannya dalam menemukan makam perawi hadits Imam Bukhari, difungsikannya kembali Masjid Biru di Rusia, mencegah penutupan kampus Al-Azhar Kairo, serta mengirimkan Pohon Mindi untuk ditanam di Padang Arafah yang kini dikenal dengan sebutan Pohon Soekarno.

Baca Juga: Hubungannya Kian Renggang, Perceraian Jokowi dan PDIP di Depan Mata

Kemudian Bung Karno juga konsisten mendukung Kemerdekaan Palestina, dan membantu Kemerdekaan Aljazair.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: