Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berbulan-bulan Menghilang Ditekan Xi Jinping, Ternyata Jack Ma Sekarang Jadi Pelukis!

Berbulan-bulan Menghilang Ditekan Xi Jinping, Ternyata Jack Ma Sekarang Jadi Pelukis! Kredit Foto: Forbes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder Jack Ma telah lama tak terlihat oleh publik. Rupanya, kini ia gemar melukis bahkan menjadi seorang pelukis. Pemerintah China, yang pernah menjadi pendukung utama kerajaan teknologinya,  Alibaba mulai menindak bisnis Ma dan sektor swasta China lainnya.

Namun rupanya, di luar itu, Jack Ma telah mempelajari teknik lukisan cat minyak, dimulai dengan gambar burung dan bunga kemudian beralih ke gaya abstrak. Ini menurut foto-foto karya seninya yang dilihat oleh Wall Street Journal yang dikutip di Jakarta, Selasa (24/8/21).

Jack Ma telah lama dikenal sebagai sosok yang Cerdas dan ambisius. Ia membangun salah satu kerajaan bisnis terbesar di China dari nol, menciptakan kekayaan miliaran dolar dan memperkenalkan inovasi digital kepada ratusan juta orang. Dia bukan Jeff Bezos dari China, Elon Musk atau Bill Gates. Miliarder-miliarder itu adalah rekan Jack Ma.

Baca Juga: Lama Tak Terlihat, Jack Ma Diam-diam Beli Tanah Rp2,9 Triliun, Untuk Apa?

Sekarang dia telah menghilang lama sekali dari pandangan publik karena dorongan pemerintah China yang lebih ketat. Disrupsi teknologi yang pernah dilihat sebagai upaya China untuk mengejar Barat, telah disusun kembali sebagai ancaman bagi Partai Komunis yang berkuasa.

Akibatnya, Xi Jinping, pemimpin paling kuat China dalam beberapa dekade, menulis ulang aturan bisnis untuk ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Ma gagal mengimbangi pandangan Beijing yang berubah dan kehilangan apresiasi. Ma telah mengabaikan peringatan selama bertahun-tahun. Sebagai seorang yang berada di negara komunis, Ma berperilaku seperti kebanyakan pengusaha Amerika.

Keluarnya Ma dari panggung dunia lantaran pidatonya di bulan Oktober ketika dia mengkritik regulator China karena menghambat inovasi keuangan.

Xi Jinping secara pribadi melakukan intervensi beberapa hari kemudian dan memblokir rekor DPO senilai USD34 miliar lebih yang akan dilakukan Ant Group, perusahaan teknologi keuangan milik Ma. Sejak itu, Ant terpaksa merestrukturisasi bisnisnya, serta meninggalkan karyawan dan investor perusahaan dalam ketidakpastian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: