Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tren Inovasi Cloud, Berikut Penjelasan 5 Pola Dasar Clouditification oleh Cisco dan BCG

Tren Inovasi Cloud, Berikut Penjelasan 5 Pola Dasar Clouditification oleh Cisco dan BCG Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cisco dan Boston Consulting Group (BCG) baru saja meluncurkan sebuah hasil studi baru berjudul "The Future of Cloud in Asia Pacific". Hasilnya menunjukkan, banyak organisasi di seluruh Asia Pasifik kini makin beralih ke inovasi cloud sebagai fondasi upaya digitalisasi mereka.

Laporan ini mengidentifikasi lima pola dasar organisasi berdasarkan perjalanan cloudification mereka, yaitu Digital Native, Cloud Optimizer, Cloud Pragmatist, Cautious Adopter, dan Cloud Onlooker, serta mengeksplorasi karakteristik masing-masing tipe untuk memberikan analisis dan konteks di balik strategi cloud mereka.

Baca Juga: Bio Farma dan Google Cloud Indonesia Sepakati MoU Kerja Sama Transformasi Digital Healthcare

Berikut adalah penjelasan lima pola dasar clouditification:

1. Digital Native: Organisasi yang lahir dan dibangun dari awal di cloud. Cloud sepenuhnya tertanam dalam bisnis mereka, yang terutama dimotori oleh strategi digital dan cloud-first. Cloud publik selalu menjadi pilihan utama bagi mereka dan melalui kemampuan cloud mereka, mereka mampu merespons dengan cepat dinamika bisnis dengan kelincahan yang luar biasa.

2. Cloud Optimizer: Organisasi sejenis ini berada di garis depan dalam inisiatif transformasi digital, setelah beralih dari sistem lama ke cloud. Mereka memiliki sistem cloud yang matang dan biasanya mengambil pendekatan cloud publik terlebih dahulu.

3. Cloud Pragmatist: Organisasi yang menggunakan cloud, tetapi umumnya lebih memilih cloud private daripada cloud publik karena kekhawatiran akan data dan beban kerja. Karena prioritas mereka adalah mempertahankan kendali atas data, risiko, dan biaya, cloud publik digunakan hanya secara terbatas untuk beban kerja kritis non-bisnis, sementara cloud private digunakan sebagai aset strategis.

4. Cloud Adopter: Walaupun digital terus meningkat dalam agenda mereka, organisasi-organisasi ini mengadopsi cloud dengan pendekatan berbasis proyek (project-based) dan tidak memiliki strategi cloud yang menyeluruh. Pimpinan organisasi belum sepenuhnya memahami dan menerima manfaat yang ditawarkan cloud, yang mengakibatkan tidak adanya arahan strategis yang mendefinisikan visi cloud mereka.

5. Cloud Onlooker: Organisasi-organisasi ini saat ini tidak menganggap cloud sebagai keunggulan strategis untuk tujuan bisnis mereka, tetapi sebagai bentuk lain dari infrastruktur digital. Mereka tidak memiliki rencana untuk mengadopsi cloud dalam model dan strategi bisnis mereka, tetapi dapat menggunakan solusi cloud yang terpisah jika mereka yakin itu bermanfaat bagi organisasi.

Berdasarkan lima pola dasar ini, laporan tersebut menyediakan alat kerja bagi para pimpinan bisnis untuk mengembangkan strategi yang lebih baik untuk menyesuaikan perjalanan cloudification mereka.

President, ASEAN at Cisco, Naveen Menon, menjelaskan jika jalur setiap organisasi akan terlihat berbeda, tergantung pada kebutuhan dan fokus mereka masing-masing saat mereka mengembangkan peta jalan pascapandemi.

"Walaupun para penyedia layanan cloud di masa lalu telah mendefinisikan cloud sebagai aspirasi dan tujuan akhir bagi pelanggan, perjalanan cloud perlu dipersonalisasi dan disesuaikan dengan bisnis serta sektornya. Saat organisasi menavigasi dunia cloud hybrid dan tenaga kerja terdistribusi di masa depan, mereka menghadapi tantangan untuk memastikan peralihan ke cloud ini dikelola secara efisien dan aman," katanya.

Studi ini menggambarkan empat tahap adopsi cloud untuk membantu organisasi memetakan perjalanan mereka. Walaupun organisasi tidak sepenuhnya mengikuti jadwal yang standar dan homogen, mereka biasanya memerlukan 'pemicu' untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Misalnya, hal ini bisa datang dalam bentuk pergeseran permintaan bisnis atau perubahan agenda digital organisasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: