Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

GAPKI: Sektor Sawit Masih Bertahan, Bahkan Harga di Posisi Cukup Tinggi

GAPKI: Sektor Sawit Masih Bertahan, Bahkan Harga di Posisi Cukup Tinggi Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Bidang Komunikasi GAPKI, Tofan Mahdi mengatakan, meskipun di tengah pandemi Covid-19, secara umum, tren permintaan minyak sawit dan produk turunannya di pasar global masih tinggi. Bahkan, tidak ada penurunan ekspor sawit yang sangat signifikan.

"Memang sempat terjadi penurunan permintaan pada awal Maret 2020 ketika Covid-19 masuk pertama kali di Indonesia. Kemudian beberapa negara melakukan lockdown sehingga terjadi penurunan permintaan negara-negara utama tujuan ekspor kita seperti China, India, Pakistan, dan Uni Eropa," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Selasa (24/8/2021).

Baca Juga: Industri Sawit Terapkan Prinsip Aspek Lingkungan, Sosial, dan Pengelolaan yang Baik

Tofan melanjutkan, ketika protokol kesehatan mulai diterapkan sehingga kegiatan ekonomi sudah mulai bergerak kembali, permintaan ekspor produk minyak sawit kembali meningkat dan cenderung stabil hingga saat ini.

"Ketika sektor lain menghadapi pukulan yang sangat besar akibat pandemi, sektor minyak sawit masih bertahan. Bahkan sekarang harganya cenderung stabil pada posisi yang cukup tinggi. Saya boleh mengatakan bahwa ini harga yang cukup tinggi dalam jangka waktu yang lama dalam kurun satu dekade terakhir," ungkap Tofan.

Pada Juni 2021, nilai ekspor produk sawit sebesar US$2,118 miliar atau setara dengan Rp30,711 triliun (kurs Rp14.500). Meskipun mengalami penurunan 30,1 persen dari bulan Mei 2021, devisa ekspor sawit masih mencapai 11,4 persen dari total devisa ekspor, yang menunjukkan tetap pentingnya ekspor sawit bagi perolehan devisa negara. Tofan menambahkan, sekitar 70 persen dari produk sawit Indonesia terserap ekspor.

"Secara umum permintaannya masih sangat baik. Di tahun 2020 saja dari total 52 juta ton produksi minyak sawit, mungkin sekitar 30 juta ton terserap di luar negeri. Memang permintaan ekspor sangat tinggi baik untuk kebutuhan makanan maupun oleochemical," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: