Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanam Kelapa Sawit di Tanah Jawa, PTPN VIII Jelaskan Bedanya dengan Sumatra

Tanam Kelapa Sawit di Tanah Jawa, PTPN VIII Jelaskan Bedanya dengan Sumatra Kredit Foto: PTPN VIII
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII memiliki sejumlah lahan perkebunan sawit yang tersebar di wilayah Banten dan Jawa Barat. Hasil produksi dari perkebunan sawit tersebut berkontribusi paling besar terhadap pendapatan PTPN VIII dibanding komoditas lainnya, yakni sebesar 50%.

Meskipun begitu, hasil panen di tanah Jawa tak seoptimal hasil panen di wilayah Sumatra. "Kebun kelapa sawit di Pulau Jawa hanya bisa menghasilkan 60-70% dari produktivitas optimum," kata General Manager Wilayah Satu PTPN VIII Irwan Maulana di Sukabumi, Senin (23/8/2021).

Baca Juga: Kelapa Sawit Sebabkan Lahan Jadi Gurun? Itu Tidak Benar!

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut, salah satunya adalah kondisi curah hujan di Pulau Jawa yang tak merata. "Curah hujan yang merata sepanjang tahun inilah yang tidak bisa kami dapatkan di Jawa. Karena kami berada di bawah lintang selatan, bukan khatulistiwa," jelas Irwan.

Pasalnya, pohon kelapa sawit membutuhkan curah hujan sekitar 6 milimeter setiap harinya. Sementara letak geografis Pulau Jawa membuat musim kemarau bisa berlangsung selama dua hingga tiga bulan. Kondisi ini bisa menyebabkan pohon kelapa sawit tak bisa menghasilkan buah secara maksimal.

Kemudian, lanjut Irwan, kondisi tanah juga memengaruhi perbedaan jumlah hasil panen. Posisi tanah di wilayah Sumatra cenderung datar, sementara tanah Jawa cenderung memiliki bentuk tanah yang berbukit.

Akan tetapi, jenis tanah yang digunakan dalam penanaman pohon kelapa sawit di Pulau Jawa ini tidak menggunakan lahan gambut. Hal itu disampaikan oleh Asisten Kepala Wakil Manajer PTPN VIII Unit Sukamaju, Dadan Ramdan, dalam kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, Dandan menjelaskan hasil produksi sawit yang dikelola oleh PTPN VIII bisa mencapai 800 hingga 1.200 ton per harinya. "Itu maksimum, kisaran 800-1.200 ton seharilah," ungkap Dandan.

Hasil tersebut diperoleh dari tujuh lahan perkebunan sawit seluas 21 ribu hektare yang dimiliki oleh PTPN VIII. Adapun ketujuh lahan terbagi menjadi dua wilayah. Kebun kelapa sawit di wilayah I di antaranya adalah Kebun Kertajaya, Bodongdatar, Cisalak Baru, Cikasungka, dan Sukamaju. Kemudian di wilayah II adalah kebun sawit Tambaksari dan Panglejar.

Sementara pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dilakukan di pabrik kelapa sawit (PKS) Kertajaya dan PKS Cikasungka.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: