Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inocycle Alihkan 30% Dana IPO untuk Bayar Utang Usaha

Inocycle Alihkan 30% Dana IPO untuk Bayar Utang Usaha Kredit Foto: INOV
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) memutuskan untuk mengalihkan 30% dana penawan umum yang sebelumnya dialokasikan untuk pengembangan atau pembentukan anak usaha menjadi untuk pembayaran pinjaman usaha perusahaan.

Direktur INOV, Victor Choi, mengungkapkan bahwa pengalihan tersebut akan berdampak baik terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang. Sebab, beban utang yang ditanggung INOV akan berkurang. Baca Juga: Berubah Drastis! Perusahaan Milik Bakrie Group Ini Sulap Tekor Jadi Cuan!

"Dengan disetujuinya perubahan penggunaan dana tersebut, beban utang INOV bisa berkurang dan kami berharap kinerja INOV ke depan akan semakin membaik," pungkasnya dilansir pada Rabu, 25 Agustus 2021.  Baca Juga: Kemarin di Atas Angin, Harga Emas Antam Hari Ini Dibanting!

Untuk diketahui, INOV berhasil mendongkrak penjualan sebsar 29,8% menjadi Rp305,4 miliar sepanjang semester I 2021. Sementara itu, laba bersih tercatat tumbuh 197,1% menjadi Rp7,9 miliar. Victor optimis, permintaan produk daur ulang yang diproduksi perusahaan akan berada dalam tren positif sehingga turut mendukung kinerja INOV sepanjang tahun ini.

"Dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan dampak dari pandemi yang masih berlanjut serta masih ada kebijakan lockdown di beberapa negara tujuan ekspor, kami tetap optimis dapat menutup tahun ini dengan kinerja yang positif," sambungnya lagi.

Sebagai informasi, INOV mampu menghasilkan lebih dari 3.000 ton serat ramah lingkungan per bulan dan mengolah lebih dari tiga miliar sampah botol per tahun. Pencapaian tersebut diharapkan terus bertambah seiring dengan langkah ekspansi yang terus digencarkan oleh INOV.

“Seiring dengan komitmen kami dalam meningkatkan recycle rate di Indonesia, kami terus memperluas jaringan produksi memasuki kota-kota lain di luar Pulau Jawa. Saat ini pabrik kami sudah ada di 9 kota, di 6 provinsi di Indonesia, dan diharapkan akan terus bertambah seiring dengan peningkatan produksi sampah plastik di Indonesia terlebih selama pandemi Covid-19 ini, serta untuk memperkuat pasokan bahan baku yang akan diolah oleh INOV," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: