Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tangkap Cuan di Ekonomi Digital, ini yang Dilakukan Amar Bank

Tangkap Cuan di Ekonomi Digital, ini yang Dilakukan Amar Bank Kredit Foto: Amar Bank
Warta Ekonomi, Jakarta -

Data Hootsuite menyebutkan Indonesia memiliki pengguna internet yang terus meningkat, tercatat jumlahnya mencapai 202,6 juta pada 2021, meningkat 16% (yoy) dengan penetrasi internet mencapai 73.7%.

Kemudian terdapat 345,3 juta koneksi seluler di Indonesia, dan jumlah ini setara dengan 125,6% dari total populasi. Sementara itu pengguna sosial media juga meningkat sebesar 6,3% (yoy) dan mencapai 170 juta pengguna atau setara dengan 61,8% dari total populasi pada Januari 2021.

Dengan penetrasi internet yang besar dan semakin meningkat, potensi ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan mencapai USD 124 miliar pada tahun 2025 mendatang. Baca Juga: Menangkap Peluang Mega Tren Ekonomi Digital dan Teknologi

Melihat peluang ini, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) atau Amar Bank berkomitmen untuk berperan dalam ekonomi digital di Indonesia dengan membangun ekosistem digital melalui pinjaman digital Tunaiku dan Digital Bank, Senyumku, yang dapat diakses dengan mudah hanya melalui mobile app.

Melalui teknologi big data dan AI, Tunaiku diharapkan dapat membantu masyarakat untuk bijak dan bertanggungjawab dalam menggunakan pinjaman untuk kebutuhan produktif, sementara Senyumku hadir untuk membantu masyarakat membangun kebiasaan menabung dan perencanaan keuangan yang baik.

Abraham Lumban Batu, Executive Vice President Retail Banking Amar Bank mengatakan, melihat potensi ekonomi digital Indonesia, Amar Bank memusatkan pengembangan ekosistem digitalnya melalui produk pinjaman digital, Tunaiku dan bank digital, Senyumku untuk hadir dalam berbagai momen kehidupan dan kebutuhan masyarakat. 

"Dengan membuka akses seluas-luasnya bagi inklusi keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, Amar Bank terus berupaya untuk menyediakan solusi bagi kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup melalui pengelolaan keuangan yang bijak," ujarnya dalam Paparan Publik Amar Bank secara virtual di Jakarta, Rabu (25/8/2021). Baca Juga: Kuartal II-2021, Amar Bank Cetak Laba Bersih Rp2 Miliar

Per 30 Juni 2021, aplikasi pinjaman digital, Tunaiku telah diunduh sebanyak 6,7 juta kali, menerima lebih dari 9 juta aplikasi pinjaman, dan berhasil memfasilitasi 600.000 lebih total pencairan pinjaman. Pinjaman ini terkonsentrasi pada tiga tujuan produktif yakni renovasi rumah (36%), modal usaha (25%), dan pendidikan (13%).

Sejak diluncurkan di tahun 2014, Tunaiku telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp. 5,8 triliun bagi mayoritas masyarakat dan pengusaha mikro yang belum tersentuh layanan perbankan (unbanked) dan mereka yang kesulitan mendapatkan akses pinjaman dari lembaga keuangan formal (underserved).

Tunaiku juga berkontribusi besar terhadap portofolio penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Amar Bank yang telah mencapai 47% dari total portofolio kredit Bank dimana angka ini lebih tinggi dari regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mensyaratkan sebesar 20%.

Sementara Senyumku, bank digital berbasis kecerdasan buatan (AI) yang canggih, memberikan layanan perbankan yang personal kepada masyarakat dengan proses registrasi yang sederhana hanya dalam waktu 3 menit.

Melalui layanan bank digital bebas biaya, bunga tabungan hingga 5,5% per tahun, serta fitur unggulan “Catat” dan “Celengan”, Senyumku dirancang untuk membantu nasabah menumbuhkan kebiasaan menabung, mengkategorikan pos-pos keuangan, melacak pengeluaran, dan berinvestasi secara teratur untuk masa depan.

Di sisi lain, strategi bisnis Bank ke depan menitikberatkan pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pinjaman kepada UKM. Amar Bank tetap menjaga pertumbuhan DPK dan pinjaman kepada sektor UKM selama masa pandemi. Sebagian besar DPK adalah dari sektor retail.

"Dalam rangka penyaluran kredit kepada sektor UKM, Amar Bank melakukan penjajakan kembali kerjasama dengan penyelenggara financial technology. Tentunya, dengan tetap mengedepankan pelayanan terbaik kepada Nasabah dan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pinjaman,” pungkas Eka Banyuaji, SME, Corporate and Operations Director dalam kesempatan yang sama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: