Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IndiHome dan Masa Depan Digital Indonesia

IndiHome dan Masa Depan Digital Indonesia Kredit Foto: IndiHome
Warta Ekonomi, Jakarta -

IndiHome memiliki peluang sangat besar untuk membentuk masa depan digital Indonesia. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

Kita semua pasti sudah lazim dengan bunglon, hewan unik yang mampu mengubah warna kulit sesuai kondisi lingkungan di sekitarnya. Kemampuan kamuflase tersebutlah yang membuat bunglon dapat bertahan dan mengelabui musuh-musuhnya. Pertanyaannya: sadarkah kita bahwa bunglon mengajarkan satu keahlian dasar yang penting untuk kita pelajari?

Dunia yang tidak terlalu kita cintai ini adalah saksi kuncinya. Ia makin dinamis, makin terus mempersulit kita untuk dapat bertahan. Seperti bunglon yang beradaptasi dari musuhnya, kita juga harus pandai menyesuaikan diri dari segala kondisi yang diciptakan oleh dunia dengan berbagai ketidakpastiannya.

Baca Juga: Inovasi High Speed Same Price Wujud Empati IndiHome untuk Indonesia

Kemampuan beradaptasi adalah salah satu kemampuan dasar yang harus kita miliki jika ingin bertahan dalam hidup. Tidak hanya "kita" sebagai individu pribadi, tetapi juga "kita" sebagai pelaku organisasi. Ekonomi dunia, salah satu contohnya, aspek yang terus berubah sangat cepat dan makin tidak dapat diprediksi. Hanya orang-orang dan organisasi yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar, yang dipercaya dapat terus maju dan berkembang.

Salah satu bentuk kedinamisan dunia yang saat ini sedang kita semua perangi adalah wabah pandemi Covid-19. Tidak hanya menyerang satu negara, tetapi hampir semua negara terdampak. Lalu, tidak hanya menyerang satu aspek, tetapi hampir seluruh aspek juga terdampak. Peristiwa ini adalah momen pelik yang memaksa kita untuk mau tidak mau harus beradaptasi dengan keadaan. Mulai dari sekolah online, bekerja dari rumah, ojek online, pesan-antar makanan, sudah mulai menjadi hal yang lumrah sekarang.

Kita makin beradaptasi, meskipun masih banyak tantangan yang harus diatasi dan dibenahi. Salah satu aspek yang paling berkontribusi dalam situasi ini adalah internet. Orang-orang bersekolah online dan bekerja dari rumah tidak akan bisa tanpa internet, begitupun ojek online dan pesan antar makanan. Di sisi lain, peran internet juga tidak kalah penting dalam penyebaran informasi yang juga sangat kita butuhkan di situasi saat ini. Internet sudah menjadi bagian dalam aktivitas sehari-hari dengan peluang besar untuk dikembangkan di masa depan.

Penggunaan Internet di Indonesia

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Hanadian Nurhayati-Wolff tahun 2021 dalam laman Statista, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna internet tertinggi di dunia (Q1-2021 menduduki peringkat empat dunia). Namun, tingkat penetrasi internetnya relatif rendah jika dibandingkan negara-negara lain di Asia. Per Desember 2019, sebanyak 171,26 juta dari total populasi negara lebih dari 270 juta adalah pengguna internet aktif.

Lebih dari 60% penduduk Indonesia mengakses internet secara intens dari ponsel pintar mereka, menjadikan Indonesia dikenal sebagai salah satu negara "Mobile-First" terbesar di Asia. Hal ini menunjukkan bahwa ponsel pintar telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Data lain dalam laman Statista yang diterbitkan oleh J. Degenhard menunjukkan bahwa tahun 2021 penetrasi internet seluler di Indonesia diperkirakan naik 68%. Jangkauannya diproyeksikan mencapai 79% pada 2025. Tingkat penetrasi mengacu pada pangsa total penduduk yang memiliki akses internet melalui koneksi mobile-broadband.

Dalam hasil penelitian Hanadian Nurhayati-Wolff dituliskan juga bahwa selain keunggulan internet seluler, pelanggan fixed-broadband di Indonesia juga mengalami peningkatan tren dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan tingkat penetrasi broadband antar rumah tangga di Indonesia. Pada tahun 2019, segmen ini mencatat peningkatan lebih dari satu juta pendaftar fixed-broadband baru dibandingkan tahun sebelumnya.

IndiHome, Penguasa Pasar Internet Fixed-Broadband Indonesia

Meskipun tercatat mengalami peningkatan tren, World Bank, baru-baru ini melaporkan bahwa hanya sebanyak 4% masyarakat Indonesia yang berlangganan internet fixed-broadband. Dikutip dari tulisan Cindy Mutia Annur dalam laman databoks tahun 2021, dijelaskan bahwa berdasarkan laporan World Bank, IndiHome menjadi layanan jaringan internet fixed-broadband paling populer di Indonesia dengan jumlah pelanggan 87%, tercatat memiliki 8 juta pelanggan sepanjang tahun 2020 dan makin bertambah dibandingkan tahun sebelumnya.

Beberapa pesaing terbesar IndiHome, yakni First Media di posisi kedua dengan jumlah pelanggan sebanyak 7% kemudian disusul MNC Play di peringkat tiga dengan proporsi sebanyak 3%. Adapun Biznet dan My Republic memiliki jumlah proporsi terkecil dengan masing-masing sebanyak 1%. Laporan World Bank juga menambahkan bahwa lemahnya persaingan bisnis jaringan fixed-broadband di Indonesia dapat memengaruhi kualitas layanan internet dan keterjangkauan tarif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: