Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habib Ini Berani Incar Ustaz Abdul Somad Karena Sindir Agama Lain, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Habib Ini Berani Incar Ustaz Abdul Somad Karena Sindir Agama Lain, Ternyata Bukan Orang Sembarangan Kredit Foto: Dok. Twitter @HusinShihab
Warta Ekonomi, Jakarta -

Usai ditangkapnya Muhammad Kece karena menghina Islam, kini giliran Ustaz Abdul Somad (UAS) yang diincar untuk dipenjarakan. 

Habib Husin Alwi Shihab tak pernah berhenti memburu bukti-bukti pelanggaran hukum kepada orang-orang yang ingin memecah belah persatuan Indonesia. Termasuk Ustaz Abdul Somad yang sering menyindir agama lain. 

Baca Juga: M Kece Berhasil Ditangkap Polisi, Demi Kerukunan Cyber Indonesia Incar Abdul Somad

Sosok Habib Husin Alwi Shihab pun jadi perbincangan hangat. Sejumlah kasus soal ujaran kebencian berbau suku, agama, ras dan antar golongan (SARA), di antaranya kasus Muhammad Kece si penghina Islam hingga mengaku mengincar sosok Ustaz Abdul Somad (UAS) menjadi targetnya.

Menyadur dari Hops.id, Habib Husin Alwi Shihab merupakan pria yang lahir pada 26 April 1984, di Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, tepatnya di bara’ songai di gir sereng (pinggir pantai). 

Habib Husin Alwi Shihab

Habib dibesarkan oleh dua keluarga dzurriyah yang sederhana. Kakek dari ibunya, Habib Muhammad Alhinduan seorang tabib, guru ngaji dan imam mesjid di Pasean, Pamekasan.

Ayahnya Sayid Moh Alwi Shahab trah dari Habib Ali Shihab Bontoala, Makassar inisiator silsilah Arrabitha Alawiyah yang tinggal di Sumenep sebagai pedagang kayu dan meubel antik yang merantau ke Jakarta, ayahnya juga seorang pengamat politik nasional dan Timur Tengah.

Habib Husin dari trah ibunya, Syarifah Hikmah Alhinduan salah satu keluarga dari Bani Syarqawi pemilik Ponpes Annuqoyah Guluk-guluk.

Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang taat kepada suami dan menjadi guru ngaji bagi anak-anaknya seperti masyarakat Madura mengajarkan sunnah nabi sebagai tradisi mendidik anak-anaknya.

Seminggu setelah kelahiran, ayahnya membawa Habib Husin untuk tinggal di Kota Sumenep sekeluarga.

Habib Husin Shihab dibesarkan dikalangan keluarga yang sadar politik, ayahnya pada zaman orde baru kiprahnya banyak mengkritisi kebijakan Soeharto.

Di awal tahun 60an ayahnya pernah dipenjara karena mengkritisi kebijakan pemerintah daerah yang dianggap tidak adil dan mendiskreditkan golongan timur atau keturunan Arab saat itu.

Karena kebijakan itu membuat dagangan ayahnya merosot.

Tetangga Habib di Sumenep berdampingan dengan etnis Tionghoa, Arab dan pribumi.

Habib sejak kecil kritis soal mencari solusi dalam perbedaan. Habib mengenal bahwa Indonesia adalah bentuk kesatuan yang unik, kesatuan yang Bhinneka.

Dengan kehidupan sosial yang demikian selepas sekolah di MAN 1 Sumenep Habib mendapat beasiswa kuliah di Timur Tengah dengan mengambil jurusan perbandingan agama dan mazhab.

Dengan psikologis kehidupan yang dialami, Habib mencari sebuah solusi dalam kehidupan sosial untuk memberikan keadilan terhadap setiap orang. Tidak puas belajar di Timur Tengah Habib kuliah lagi S1 ambil jurusan hukum di Universitas Pancasila, Jakarta.

Habib Husin Alwi Shihab turut mengomentari sejumlah kasus yang menyeret soal ujaran kebencian antar suku, agama, ras dan antar golongan (SARA), di antaranya kasus baru-baru ini yang menimpa Muhammad Kece si penghina Islam dan Gus Nur alias Sugik Nur yang baru bebas dari penjara.

Pria yang menjabat sebagai Ketua Cyber Indonesia ini awalnya membahas soal pelaporan bagi sejumlah tokoh yang kerap menebarkan ujaran kebencian berbau SARA.

Habib Husin Alwi Shihab

Secara khusus dia pun membahas soal Gus Nur yang dikabarkan sudah bebas dari hukaman penjara.

Meski sudah dinyatakan tak bersalah dan bebas, Habib Husin menegaskan apabila Gus Nur Gus Nur alias Sugik Nur kembali menuai polemik soal SARA, maka dia tidak segan-segan untuk memperkarakannya kembali.

“Sudah dilaporkan semua, Sugik Nur sudah keluar (penjara), kalau hatespeech SARA lagi, sikat lagi,” kata Habib Husin dikutip Hops dari kicauannya pada Rabu, 25 Agustus 2021.

Lebih jauh, mantan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini kemudian menyinggung dengan ditangkapnya M Kece dengan aksi sejumlah pihak lain yang dianggap kerap merusak citra Islam.

Dia pun juga menyebut sosok pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS).

“Sugik Nur sudah keluar, kalau hatespeech lagi, sikat lagi. Maheer sampai meninggal. Yahya Waloni sudah, Kece sudah ditangkap, Paul Zhang terus diuber walau dia kabur cari suaka,” kata Habib Husin.

“Dul Somad (Ust Abdul Somad), bukti kita masih kurang kuat. Semua demi kerukunan semua,” imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: