Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sengketa Indonesia 1 Berlanjut, Direktur MPI: Klaim CSRE Soal Saham Tidak Masuk Akal!

Sengketa Indonesia 1 Berlanjut, Direktur MPI: Klaim CSRE Soal Saham Tidak Masuk Akal! Kredit Foto: Taufan Sukma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kisruh kepemilikan saham atas PT China Sonangol Media Investment (CSMI) memasuki babak baru. Dua pihak yang semula berkongsi membangun PT CSMI, yaitu China Sonangol Real Estate Ltd (CSRE) dan Media Property Indonesia (MPI), kini berseteru dan saling berselisih paham terkait porsi kepemilikan masing-masing atas saham PT CSMI. Pihak CSRE mengklaim bahwa porsi saham MPI hanya sebesar satu persen terhadap perusahaan pemilik menara kembar Indonesia 1 di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, itu. Atas klaim sepihak dari pihak CSRE itu, kubu MPI pun turut buka suara. “Klaim mereka (CSRE) sangat tidak masuk akal. Peran kami sangat besar dalam pembangunan gedung prestisius (Indonesia 1) ini. Sebagai mitra lokal, kami telah melaksanakan semua kewajiban kami. Publik bisa melihat bahwa Gedung Indonesia 1 dibangun di lokasi super premium, di atas lahan 18.000 m2 di jantung ibukota,” ujar Direktur MPI, Dewi Kusuma Ayu, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Rabu (25/8).

Tak hanya itu, Dewi menjelaskan, pihaknya sebagai investor lokal bahkan sampai mendapatkan apresiasi tinggi dari Pemerintah Indonesia atas investasi yang dilakukan di PT CSMI. Hal itu dibuktikan dengan proses peresmian ground breaking Gedung Indonesia 1 yang dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo. “Logikanya, dengan peresmian yang sampai dihadiri langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo, apakah mungkin kami hanya memiliki satu persen saham saja (di PT CSMI)? Apakah itu masuk akal?” sindir Dewi. Sedangkan terkait poin keberatan pihak CSRE atas laporan ke Polda Metro Jaya yang telah dilakukan oleh MPI pada tanggal 15 Juli 2021 lalu atas tuduhan tindak pidana penipuan dan penggelapan, Dewi juga menyatakan keheranannya.

Pasalnya, menurut Dewi, dengan adanya kisruh ini justru pihak MPI sebagai mitra lokal yang dirugikan atas perlakuan dan klaim sepihak yang selama ini dilakukan oleh pihak CSRE. Misalnya saja saat muncul gugatan hukum terhadap proses pembangunan Indonesia 1 pada November 2020 lalu, Chairman Media Group, Surya Paloh jadi ikut terdampak atas pemberitaan-pemberitaan negatif yang muncul. Padahal, Dewi menegaskan bahwa sosok Surya Paloh sama sekali tidak ada kaitan apapun dengan relasiMPI dan CSRE di PT CSMI. “Kami memahami bahwa memang telah terjadi perubahan di level prinsipal China Sonagol, dimana pengurus baru ahistoris atas seluruh proses kerjasama dengan semangat tumbuh bersama dan kekeluargaan. Namun kami menyesalkan bahwa upaya komunikasi yang coba kami jalin selama ini justru kandas dan diabaikan CSRE,” tutur Dewi.

Di lain pihak, lanjut Dewi, pihaknya justru mendapatkan kabar bahwa China Sonagol melakukan aksi korporasi tanpa melakukan komunikasi terlebih dulu dengan pihak MPI selaku mitra lokalnya. Langkah ini tentu sangat tidak etis dan malah patut dicurigai memiliki itikad baik yang sengaja disembunyikan dari pihak PMI. Karenanya, Dewi pun menegaskan terkait sikap MPI saat ini dan juga langkah lanjutan yang akan ditempuh MPI usai mendengar bantahan dan klarifikasi CSRE atas semua klaim dan tuntutan media Group."Kami (MPI-red) menghormati proses yang sedang berjalan di Kepolisian dan Pengadilan. Kami memantau secara detil setiap perkembangan dari situasi ini lewat kuasa hukum untuk selanjutnya diinformasikan pada media," tegas Dewi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: