Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat: Tita Tak Mandiri dan China Kuasai Pasar vaksin di Indonesia

Demokrat: Tita Tak Mandiri dan China Kuasai Pasar vaksin di Indonesia Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mempertanyakan kerja sama korporasi RI dan perusahaan China dalam membangun pabrik vaksin di Indonesia.

Pasalnya, negara ini memiliki kemampuan dan sumber daya yang memadai untuk mengembangkan vaksin secara mandiri tanpa bergantung terhadap negara lain.

Menurut politikus Partai Demokrat itu, pemerintah seharusnya mulai mengurangi ketergantungan terhadap negara lain, termasuk dalam penyediaan vaksin Covid-19.

Terlebih lagi, kata dia, selama ini Indonesia banyak bergantung terhadap negara lain khususnya Negeri Tirai Bambu. Negara ini juga banyak melakukan pinjaman luar negeri.

"Kini berencana bekerja sama lagi dengan China untuk membangun pabrik vaksin yang membuat kita tidak mandiri dan China menguasai pasar vaksin di Indonesia," kata Syarief Hasan di Jakarta, Kamis (26/8).

Mantan Menteri Koperasi dan UKM itu mengatakan pemerintah seharusnya dapat mengoptimalkan BUMN untuk membangun pabrik vaksin sendiri, bukan malah membangun pabrik vaksin China di Indonesia.

"Kita memiliki BUMN dan perusahaan dalam negeri yang punya kemampuan membangun pabrik vaksin. Seharusnya Indonesia bisa membangun sendiri tanpa bergantung dengan negara lain," sebut dia.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga menilai pemerintah seharusnya bisa mengutamakan vaksin buatan dalam negeri yang bisa menyamai kualitas produk negara lain.

"Mengapa harus mengembangkan produk dari luar, padahal kita memiliki produk vaksin dalam negeri?" ucapnya mempertanyakan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: