Bersumpah Buru Dalang Bom Bandara Kabul, Biden: Kami Marah, Kami Patah Hati

Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Joe Biden menyaksikan skenario mimpi buruk tidak terungkap pada Kamis (26/8/2021). Mimpi buruknya itu adalah ketika ledakan bom bunuh diri di luar bandara Kabul sedikitnya 12 tentara AS dan melukai 15 lainnya.

"Kami marah dan juga patah hati," kata Biden tentang dirinya dan istrinya Jill dalam sambutan publik Kamis (26/8/2021) malam, dikutip laman Reuters.

Baca Juga: Miris! Ratusan Keluarga Pengungsi Mencari Makanan dan Tempat Tinggal di Kabul

Pasangan itu memiliki "beberapa perasaan apa yang keluarga para pahlawan pemberani yang dirasakan hari ini" setelah kematian putra walikotanya di Angkatan Darat Beau karena kanker otak, yang sebelumnya bersama dengan dinas militer.

Dia bersumpah untuk "memburu" para penyerang dan menyebut pasukan yang tewas sebagai "pahlawan."

"Mereka adalah bagian dari apa yang saya sebut sebagai tulang punggung Amerika, mereka adalah tulang punggung Amerika. Yang terbaik yang ditawarkan negara ini," kata Biden.

Biden telah di Ruang Situasi Gedung Putih dengan pertemuan militer dan persiapannya untuk menghadapi hari-hari tentang persiapan yang kacau pada Kamis pagi ledakan di luar bandara di ibu kota Afghanistan.

Tim tidak keluar dari Ruang Situasi sampai lebih dari dua jam kemudian. Biden kemudian berpindah ke Ruang Oval, saat personel Pentagon, beberapa berseragam, masuk dan keluar dari Gedung Putih.

Beberapa staf mengetahui jumlah beberapa tentara AS yang tewas dari layar televisi yang dipasang di Sayap Barat Gedung Putih seiring berjalannya hari, dan berteriak putus asa saat jumlah berlipat.

Negara Islam bertanggung jawab atas serangan yang juga ditujukan kepada warga sipil.