Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orangnya Mahmoud Abbas Pastikan Tidak Ada Dialog Damai di Bawah Kepemimpinan Amerika

Orangnya Mahmoud Abbas Pastikan Tidak Ada Dialog Damai di Bawah Kepemimpinan Amerika Kredit Foto: Reuters/Majdi Mohammed
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Palestina menentang kembalinya perundingan damai dengan Israel di bawah kepemimpinan Amerika Serikat, kata pejabat senior Palestina Azzam al-Ahmed, pada Kamis (26/8/2021).

Palestina, melansir Jerusalem Post, Jumat (27/8/2021) juga menentang kebijakan AS yang menganggap pengelolaan konflik sebagai pengganti solusi, katanya menjelang pertemuan Perdana Menteri Naftali Bennett dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.

Baca Juga: Demokrat mencabik-cabik Palestina karena Tindakan Keras terhadap Para Kritikus

“Orang-orang Palestina tidak akan menerima situasi di mana AS sendiri yang bertanggung jawab atas proses perdamaian di Timur Tengah,” kata Ahmed dalam sebuah wawancara di TV Palestina milik Otoritas Palestina.

Palestina, katanya, bersikeras bahwa setiap pembicaraan damai di masa depan dengan Israel diadakan atas dasar inisiatif Presiden Mahmoud Abbas untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional dengan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk Kuartet (AS, Uni Eropa, Rusia). dan PBB), Yordania, Mesir, Afrika Selatan dan China.

"Kami tidak akan setuju dalam keadaan apa pun untuk kebijakan mengelola konflik," kata Ahmed.

Abbas membuat inisiatifnya tahun lalu ketika dia meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mengadakan konferensi internasional pada awal 2021 untuk meluncurkan “proses perdamaian sejati” dengan Israel. Abbas mendesak Guterres untuk bekerja dengan Kuartet dan Dewan Keamanan PBB dalam sebuah konferensi “dengan otoritas penuh dan dengan partisipasi semua pihak terkait.”

Masalah Palestina menjadi agenda pembicaraan Bennett dengan pejabat pemerintahan Biden, kata Ahmed.

“Menurut informasi yang kami terima, Amerika mengatakan kepada Bennett: ‘Tidak, kami tidak akan membahas dengan Anda masalah Iran saja. Kami ingin membahas masalah Palestina. Karena itu, Anda harus membawa sesuatu tentang ini,'” katanya.

Pernyataan Bennett kepada The New York Times pada malam kunjungannya ke Gedung Putih, di mana dia mengatakan tidak akan ada negara Palestina dan bahwa “pertumbuhan alami” di permukiman akan terus berlanjut. Penyataan itu, kata Ahmed, datang sebagai tanggapan atas permintaan dari pemerintahan Biden untuk memasukkan masalah Palestina dalam diskusi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: