Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Yang Lain Loyo, Asuransi AIA Group Dulang Cuan Fantastis

Kisah Perusahaan Raksasa: Yang Lain Loyo, Asuransi AIA Group Dulang Cuan Fantastis Kredit Foto: Getty Images/Barcroft Media
Warta Ekonomi, Jakarta -

AIA Group Limited, yang dikenal sebagai AIA, adalah perusahaan asuransi dan keuangan multinasional Hong Kong yang didirikan di Amerika Serikat. Ini adalah grup asuransi jiwa dan sekuritas publik terbesar di Asia-Pasifik yang namanya sudah terdaftar sebagai salah satu yang terkaya dalam Fortune Global 500.

Kondisi finansial AIA pada 2020 sangat sehat. Pendapatannya naik 45,9 persen menjadi 47,24 miliar dolar AS dari sebelumnya di tahun 2019 sebesar 32,36 miliar dolar. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Besar di Prancis, Orange Sukses Ambil Pasar Telekomunikasi Eropa

Seperti kebanyakan raksasa asuransi dunia yang tengah loyo menghadapi pandemi Covid-19, AIA justru sebaliknya. Grup ini berhasil membukukan keuntungan sekitar 6,64 miliar dolar. Yang fantastis, kenaikan labanya ini jauh di atas rata-rata dengan 156 persen, dari sebelumnya keuntungan hanya 2,59 miliar dolar. 

Per tahun 2020 itu, total aset AIA tercatat sebesar 284 miliar dolar. Sementara total ekuitas sahamnya di angka 57,50 miliar dolar.

Perusahan yang menjual produk antara lain seperti asuransi jiwa, kecelakaan dan kesehatan, rencana keuangan, keuntungan karyawan hingga sekuritas, cukup percaya diri menjalani tahun-tahun berikutnya atas catatan gemilang ini. 

Lebih lanjut, Warta Ekonomi pada Jumat (27/8/2021) akan mengulas kisahnya dalam artikel perusahaan raksasa. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasannya yang akan dimuat dalam tulisan berikut ini.

AIA didirikan oleh Cornelius Vander Star pada 1919. Kantor pusat pertamanya kala itu bertempat di Hong Kong. Perusahaan kecil milik pemuda Amerika itu berbentuk sebagai agen asuransi kecil dan beralamat di Nanking Road, Shanghai.

Perusahaannya kemudian segera meluas. Ia mengubahnya menjadi bisnis asuransi jiwa dengan ide sederhana. Orang-orang di Asia akan menganggap asuransi menarik karena keinginan mereka untuk merawat keluarga mereka dan berhati-hati.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: