Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi Rendah jadi Momentum Perkuat Peran UMKM dalam Perekonomian

Inflasi Rendah jadi Momentum Perkuat Peran UMKM dalam Perekonomian Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menilai inflasi yang terjaga menjadi momentum untuk memperkuat peran UMKM pangan dalam pemulihan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2021 tercatat inflasi 0,08% (mtm) sehingga inflasi IHK sampai Juli 2021 mencapai 0,81% (ytd). Secara tahunan, inflasi IHK tercatat 1,52% (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,33% (yoy). Meski meningkat, angka ini jauh di bawah target BI di kisaran 3 persen plus minus 1 persen.

"Untuk itu, peran UMKM perlu diperkuat dalam ekosistem ekonomi secara terintegrasidisertai adaptasi penggunaan teknologi digital yang diperluas guna mendukung pemulihan ekonomi dan stabilitas harga," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, baru-baru ini. Baca Juga: Jaga Stabilitas Harga, Jokowi Beri Tiga Wejangan Buat Tim Pengendali Inflasi

Menurutnya, transformasi untuk mendukung peran UMKM perlu terus dilakukan melalui pengembangan klasterisasi, peningkatan kapasitas, dan perluasan akses pembiayaan.

"Ke depan, transformasi digital UMKM diarahkan untuk terus meningkatkan daya saing, tidak hanya dalam mata rantai pasok lokal dan nasional, tetapi hingga mata rantai global," pungkasnya.

Dalam kaitan ini, BI dan Pemerintah berkomitmen untuk terus bersinergi dalam pemulihan ekonomi nasional, dengan seluruh kebijakan Bank Indonesia diarahkan untuk pertumbuhan ekonomi. Baca Juga: Digitalisasi Jadi Solusi UMKM Terus Tumbuh di Saat Pandemi

"BI bersama Kementerian Keuangan juga telah menyepakati Keputusan Bersama yang ketiga, dalam kerja sama pembiayaan penanganan kesehatan dan kemanusiaan yang melonjak karena dampak varian delta Covid-19, melalui pembelian SBN secara langsung. Dengan skema tersebut, Pemerintah dapat menerbitkan SBN dengan biaya murah dan bahkan sebagian biaya menjadi nol persen," sebutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: