Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erdogan Pastikan Turki Pertahankan Kehadiran Diplomatik di Kabul karena Alasan Ini

Erdogan Pastikan Turki Pertahankan Kehadiran Diplomatik di Kabul karena Alasan Ini Kredit Foto: Instagram/Recep Tayyip Erdogan
Warta Ekonomi, Ankara -

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Kedutaan Besar Turki di Kabul telah kembali ke gedungnya di kota itu. Dikatakannya Ankara juga akan mempertahankan kehadiran diplomatiknya di Afghanistan.

Negara-negara NATO telah menarik misi diplomatik mereka di Afghanistan menyusul kemenangan Taliban dua minggu lalu.

Baca Juga: Pesan Taliban Diterima, Erdogan Mulai Evakuasi Militernya dari Afghanistan

Melansir Al Jazeera, Senin (30/8/2021), Turki telah mengevakuasi warga sipil dan tentara dari Afghanistan kecuali untuk "kelompok teknis" kecil.

Dalam sebuah wawancara dengan media Turki dalam penerbangan kembali dari Montenegro pada Minggu, Erdogan mengatakan kedutaan Turki di Kabul telah pindah ke gedungnya di kota setelah beroperasi dari bandara selama dua minggu.

"Mereka kembali ke gedung kedutaan kami di pusat kota tempo hari dan mereka melanjutkan kegiatan mereka dari sini," katanya seperti dikutip oleh penyiar NTV.

“Rencana kami sekarang adalah mempertahankan kehadiran diplomatik kami dengan cara ini. Kami terus memperbarui rencana kami sesuai dengan perkembangan situasi keamanan,” kata Erdogan.

Erodgan mengatakan Turki menyambut pernyataan Taliban sejauh ini dengan "optimisme hati-hati" tetapi ingin melihat tindakannya.

Sementara itu, Erdogan menuangkan air dingin atas rencana di mana Turki akan mengoperasikan bandara Kabul dan Taliban akan bertanggung jawab atas keamanan, dengan mengatakan bahwa Ankara akan berada dalam posisi yang sulit jika serangan lain terjadi.

“Bagaimana kami bisa memberikan keamanan kepada Anda? Bagaimana kami menjelaskannya kepada dunia jika Anda mengambil alih keamanan dan ada pertumpahan darah lagi di sana? Ini bukan pekerjaan mudah,” katanya seperti.

Lebih dari 100 orang tewas dalam serangan bunuh diri pada Kamis di luar bandara Kabul, termasuk 13 personel AS, memperlambat pengangkutan udara sebelum tenggat waktu evakuasi Presiden AS Joe Biden berakhir pada Selasa.

Peringatan serangan baru telah mengguncang upaya evakuasi yang diawasi oleh pasukan AS dan Biden telah memperingatkan serangan lain terhadap pengangkutan udara yang panik itu "sangat mungkin terjadi".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: