Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Terima Jutaan Dosis Vaksin Sinovac dan AstraZeneca

Indonesia Terima Jutaan Dosis Vaksin Sinovac dan AstraZeneca Kredit Foto: Amiriyandi/InfoPublik/DJIKP/Kemkominfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia kembali menerima sejumlah dosis vaksin Covid-19. Dalam rangkaian kedatangan vaksin tahap 43, 44, dan 45 ini, Indonesia mendapatkan 9,2 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku serta 1.086.000 dosis vaksin AstraZeneca dan 5 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi.

"Hari ini kita telah menerima vaksin Covid-19. Ada dua jenis produksi, yaitu dari AstraZeneca sebanyak 1.086.000 dosis serta Sinovac sebanyak 5 juta dosis. Keduanya berupa vaksin jadi. Sementera, dari vaksin Sinovac juga masih ada tambahan lagi 9,2 juta dosis berupa bulk vaksin," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dalam siaran pers daring di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/8/2021).

Baca Juga: Kemenkes Beberkan Cara Masyarakat Bisa Akses Vaksin Nusantara

Dengan kedatangan vaksin hari ini, Indonesia telah mendatangkan total 217 ribu dosis vaksin Covid-19 yang terdiri dari 153.900.280 vaksin bahan baku Sinovac, 28 juta vaksin jadi Sinovac, 18.225.140 vaksin AstraZeneca, 8.250.000 vaksin Sinopharm, 8.000.160 vaksin Moderna, dan 1.560.780 vaksin Pfizer.

"Semua ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah terus berupaya keras mendatangkan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional," ujar Muhadjir.

Sementara itu, per 30 Agustus 2021 pukul 12.00 WIB, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 62.294.896 orang (29,91%) yang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19. Kemudian, 35.314.460 orang (16,96%) yang telah mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19.

Muhadjir mengimbau masyarakat untuk tidak memilih-milih vaksin dan segera melakukan vaksinasi. "Jangan pilih vaksin karena semua vaksin sama dan berkhasiat. Insya Allah semuanya juga halal," jelasya.

Ia juga mengingatkan bahwa ada kemungkinan Indonesia akan hidup berdampingan dengan Covid-19. Sebab, tak ada yang bisa memprediksi kapan Covid-19 akan berakhir. Untuk itu, ia meminta masyarakat dan pemerintah untuk terus bersinergi dalam upaya mengendalikan pandemi serta berdamai dengan Covid-19 dengan menjalani kehidupan new normal.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: