Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berbelit-belit! Gedung Putih Bela Diri Ketika Miliaran Dolar Peralatan Militer Jatuh ke Taliban

Berbelit-belit! Gedung Putih Bela Diri Ketika Miliaran Dolar Peralatan Militer Jatuh ke Taliban Kredit Foto: Getty Images/Chip Somodevilla
Warta Ekonomi, Washington -

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada Senin (30/8/2021) bahwa bukan niat pemerintah Joe Biden untuk mempersenjatai Taliban dengan peralatan militer miliaran dolar. Dia mengklaim bahwa Amerika Serikat mengambil langkah-langkah untuk "mengurangi jumlah peralatan", yang awalnya diberikan kepada pemerintah Afghanistan.

Psaki, yang menjawab pertanyaan pada konferensi pers Gedung Putih, menolak untuk "merinci" tentang bagaimana pasukan AS secara khusus melakukan penghancuran atau pemulihan peralatan. Tetapi dia meyakinkan wartawan "itu adalah bagian dari upaya mereka."

Baca Juga: Di Tangannya, Taliban Kini Memiliki Persenjataan Super Canggih Senilai US$85 Miliar

Jim Banks, seorang anggota parlemen Indiana yang mengepalai Komite Studi Partai Republik dan bertugas di Afghanistan, memperkirakan nilai dari apa yang tertinggal di $85 miliar.

Juru bicara Gedung Putih itu menjelaskan serangkaian pilihan yang dibuat AS yang menyebabkan pasukan Taliban memperoleh peralatan yang dipasok Amerika.

“Kami harus membuat penilaian beberapa minggu yang lalu tentang apakah kami menyediakan bahan untuk Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan sehingga mereka bisa berperang. Jelas, mereka memutuskan untuk tidak berperang, dan kami membuat keputusan untuk memberi mereka peralatan dan perlengkapan itu. materi,” kata Psaki, dikutip laman Washington Examiner, Selasa (31/8/2021).

"Kami belum menilai bahwa kelompok mana pun di lapangan, apakah itu ISIS-K atau Taliban, memiliki kemampuan untuk menyerang Amerika Serikat," lanjutnya.

Psaki menambahkan, "Ada perbedaan antara ancaman yang ditujukan kepada pria dan wanita AS yang melayani atau orang-orang yang berkumpul di luar gerbang di Kabul dan apakah orang-orang ini dapat menyerang Amerika Serikat."

"Tujuan kami bukan untuk meninggalkan mereka dengan peralatan apa pun, tetapi itu tidak selalu menjadi pilihan ketika Anda ingin mundur dan keluar dari zona perang," imbuh jubir itu.

"Kami tidak akan melakukan apa pun yang memungkinkan teroris tumbuh atau berkembang di Afghanistan atau organisasi teroris mana pun. Itu terus menjadi komitmen presiden, dan perintahnya kepada militer AS selama beberapa hari terakhir dan tindakan yang dilakukan CENTCOM mengumumkan pertunjukan bahwa dia akan memenuhi janji itu," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: