Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga El Savador Protes Adopsi Mata Uang Baru, Khawatir Biaya Pensiun Dibayar Pakai Bitcoin

Warga El Savador Protes Adopsi Mata Uang Baru, Khawatir Biaya Pensiun Dibayar Pakai Bitcoin Kredit Foto: Kaspersky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di saat El Salvador tengah bersiap untuk secara resmi menegakkan hukum Bitcoin di negara itu pada awal September, warga El Salvador kini turun ke jalan untuk memprotes adopsi Bitcoin (BTC) sebagai mata uang resmi.

Melansir dari TV Euronews, Anti-Bitcoiner El Salvador telah menyatakan ketidakpuasan mengenai rencana pemerintah untuk mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, dengan ratusan pengunjuk rasa berbaris melalui ibu kota, San Salvador, Jumat lalu.

Baca Juga: Awas Hati-Hati! Miliarder Ini Beri Peringatan Bitcoin Cs Bakal Jatuh sampai Nol!

Para demonstran  termasuk pensiunan, veteran, pensiunan, dan pekerja disabilitas menyuarakan keprihatinan mereka atas harga Bitcoin yang tidak stabil. Demonstran tersebut mengeklaim khawatir bahwa pemerintah akan mulai membayar pensiun mereka dalam Bitcoin, bukan dolar Amerika Serikat.

"Kami tahu koin ini berfluktuasi secara drastis. Nilainya berubah dari satu detik ke detik lainnya, dan kami tidak akan memiliki kendali atasnya," kata Stanley Quinteros, anggota serikat pekerja Mahkamah Agung.

Salvador juga menyatakan keprihatinan atas kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi yang dibutuhkan untuk menggunakan cryptocurrency seperti Bitcoin. Para pengunjuk rasa mengangkat spanduk bertuliskan, "Kami tidak menginginkan Bitcoin" dan "Tidak untuk korupsi pencucian uang".

Menurut laporan lokal, protes anti-Bitcoin terbaru El Salvador tampaknya merupakan bagian dari kampanye oposisi yang lebih luas oleh veteran lokal yang memprotes pensiun rendah pada hari Jumat. Karena itu, beberapa pengunjuk rasa dilaporkan menuntut kenaikan pensiun dari 100 dolar menjadi 300 dolar.

Protes anti-Bitcoin terbaru di El Salvador didasari pada rasa skeptisisme yang berkembang tentang langkah Bitcoin negara itu. Pekan lalu, Asosiasi Pengangkut Barang Internasional Salvador dilaporkan memprakarsai protes anti-Bitcoin, mereka menuntut pemerintah untuk mempertimbangkan kembali penerimaan wajib Bitcoin di El Salvador.

Seperti yang sebelumnya ditulis Warta Ekonomi, Presiden Salvador Nayib Bukele mengumumkan undang-undang untuk menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bersama dolar AS pada awal Juni. RUU itu kemudian disahkan Majelis Legislatif negara itu dan dijadwalkan akan diberlakukan pada 7 September.

Pekan lalu, presiden mengklarifikasi bahwa orang Salvador akan bebas untuk tidak menggunakan Bitcoin, dengan menyatakan:

"Bagaimana jika seseorang tidak ingin menggunakan Bitcoin? Jangan mengunduh aplikasi Chivo dan terus menjalani kehidupan normal Anda. Tidak ada yang akan mengambil dolar Anda. Seseorang selalu dapat mengantri di Western Union dan membayar komisi."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: