Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentagon Mau Kerja Sama dengan Taliban, Ternyata Niatnya Lakukan Serangan...

Pentagon Mau Kerja Sama dengan Taliban, Ternyata Niatnya Lakukan Serangan... Kredit Foto: AP Photo/J. Scott Applewhite
Warta Ekonomi, Washington -

Pejabat tinggi Pentagon pada Rabu (2/9/2021) mengatakan "mungkin" Amerika Serikat akan bekerja dengan Taliban melawan ISIS-K di Afghanistan. Namun pejabat itu sambil memperingatkan bahwa Taliban adalah "kelompok kejam dari masa lalu."

Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley membuat pernyataan publik pertama mereka sejak penarikan penuh aset militer AS dari Afghanistan.

Baca Juga: Inggris Minta Warga Afghanistan Pergi ke Titik Serangan Teroris, Apa Maksudnya?

Jenderal Milley menjelaskan tentang masa depan Taliban, ketika ditanya oleh para awak media.

"Saya dapat memberi tahu Anda dari pengalaman pribadi bahwa ini adalah kelompok kejam dari masa lalu, dan apakah mereka berubah atau tidak masih harus dilihat," kata Milley, dikutip laman Fox News

"Dan sejauh hubungan kami dengan mereka di lapangan terbang itu, atau dalam satu tahun terakhir ini, dalam perang, Anda melakukan apa yang harus Anda lakukan untuk mengurangi risiko misi dan kekuatan, belum tentu apa yang ingin Anda lakukan," lanjut Milley. .

Ketika ditanya apakah ada potensi koordinasi antara AS dan Taliban melawan ISIS-K, Milley mengatakan: "Itu mungkin."

Austin menambahkan bahwa Pentagon melakukan "segalanya" untuk "tetap fokus pada ISIS-K," mencatat bahwa "pada waktu yang kami pilih, di masa depan, kami akan meminta pertanggungjawaban mereka atas apa yang telah mereka lakukan."

ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 13 anggota militer AS dan 170 warga Afghanistan Kamis lalu.

Selama akhir pekan, militer AS melakukan serangan udara terhadap kendaraan yang membawa setidaknya satu pembom bunuh diri yang bertujuan menargetkan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul.

Serangan di lingkungan yang ramai di barat laut bandara memicu "ledakan sekunder yang signifikan," yang menunjukkan "sejumlah besar bahan peledak" di dalam kendaraan, Kapten Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Sementara target awalnya digambarkan sebagai alat peledak improvisasi yang lahir di kendaraan (IED), seorang pejabat mengklarifikasi bahwa bahan peledak itu mungkin telah dipakai oleh satu atau lebih pembom di dalam, daripada ditanam di kendaraan itu sendiri.

Militer AS bertindak untuk campur tangan dan mencegah peristiwa lain seperti yang terjadi beberapa hari sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: