Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petrokimia Gresik Gandeng Unilever Asia dan PT Garam untuk Jamin Ekosistem Bisnis Soda Ash

Warta Ekonomi, Jakarta -

Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota BUMN Pupuk Indonesia, bekerja sama dengan PT Garam (Persero) dan perusahaan multinasional Unilever Asia Pte. Ltd. untuk menyukseskan pembangunan Pabrik Soda Ash atau Natrium Karbonat (Na2CO3).

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan secara virtual di dua tempat oleh Direktur Operasi & Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih dan Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Ardianto, di Gresik, Indonesia, serta Inorganics Procurement Director Unilever Asia Pte. Ltd., Pratishtha Garg, di Pasir Panjang, Singapura pada Kamis (2/9).

Baca Juga: Gubernur Khofifah Terima Bantuan CSR Oksigen Cair 31 Ton dari Petrokimia Gresik

Secara terpisah, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa nota kesepahaman ini dalam rangka menjamin ekosistem bisnis rencana pembangunan Pabrik Soda Ash, di mana Petrokimia Gresik akan membeli garam industri sebagai bahan baku Soda Ash serta bekerjasama dengan Unilever Asia sebagai offtaker yang akan menyerap produk Soda Ash.

“Kerja sama dengan PT Garam ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN untuk meningkatkan perputaran perekonomian nasional sesuai dengan arahan pemerintah,” tandas Dwi Satriyo.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Direktur Utama PT Garam (Persero), Achmad Ardianto yang menyampaikan bahwa perjanjian ini merupakan langkah besar bagi PT Garam untuk mewujudkan rencana jangka panjang dalam berkontribusi menyediakan garam industri yang berkualitas.

“Selain itu membangkitkan kepercayaan bagi Unilever untuk mendapatkan produk berkualitas yang disuplai oleh bahan baku dalam negeri yang juga berkualitas,” ujar Achmad.

Lebih lanjut, Dwi Satriyo mengungkapkan bahwa Pabrik Soda Ash berkapasitas 300 ribu ton per tahun ini rencananya akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024 dan bakal menjadi yang pertama di Indonesia.

Karena itu keberadaan pabrik ini sangat penting dan menjadi terobosan transformatif dalam mendukung kemajuan industri kimia nasional.

Seperti diketahui, Soda Ash merupakan bahan baku berbagai produk yang banyak kita temui sehari-hari, seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, gelas, kaca beserta turunannya dan lain sebagainya.

Untuk itu, kebutuhan Soda Ash di Indonesia sangat tinggi, namun saat ini suplainya 100 persen masih dipenuhi dari impor.

"Ini menjadi peluang besar, Soda Ash Petrokimia Gresik nantinya akan memenuhi kebutuhan pasar domestik dan tidak menutup kemungkinan juga dapat melayani kebutuhan pasar global," ujar Dwi Satriyo.

Pembangunan Pabrik Soda Ash Petrokimia Gresik menjadi wujud komitmen perusahaan dalam memperkuat industri kimia nasional melalui strategi related diversified industry.

Yakni dengan mengoptimalkan pemanfaatan produk samping menjadi produk baru yang memiliki added value untuk mendukung industri lain.

Pabrik ini me-utilisasi produk hilir dari pabrik Amoniak-Urea berupa CO2 yang diolah menjadi Soda Ash.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: