Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tok! Taliban Sahkan Mullah Baradar jadi Pemimpin Pemerintahan Baru Afghanistan

Tok! Taliban Sahkan Mullah Baradar jadi Pemimpin Pemerintahan Baru Afghanistan Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlanichenko
Warta Ekonomi, Kabul -

Mullah Baradar, kepala kantor politik dan salah satu pendiri Taliban, akan memimpin pemerintahan baru di Afghanistan.

Setidaknya kabar tersebut dikonfirmasi oleh tiga sumber di kelompok Islam yang mengatakan pada Jumat (1/9/2021), sebagaimana dilaporkan Reuters.

Baca Juga: Mengapa Pemimpin Tertinggi Taliban Akhundzada Tidak Muncul? Ini Sejumlah Teorinya

Mullah Mohammad Yaqoob, putra mendiang pendiri Taliban Mullah Omar, dan Sher Mohammad Abbas Stanekzai akan mengambil posisi senior di pemerintahan, kata sumber tersebut.

"Semua pemimpin puncak telah tiba di Kabul, di mana persiapan sedang dalam tahap akhir untuk mengumumkan pemerintahan baru," kata seorang pejabat Taliban kepada Reuters, dengan syarat anonim.

Haibatullah Akhunzada, pemimpin agama tertinggi Taliban, akan fokus pada masalah agama dan pemerintahan dalam kerangka Islam, kata sumber Taliban lainnya.

Sementara Taliban telah berbicara tentang keinginan mereka untuk membentuk sebuah pemerintahan konsensus, sebuah sumber yang dekat dengan gerakan militan itu mengatakan bahwa pemerintah sementara yang sekarang sedang dibentuk hanya akan terdiri dari anggota-anggota Taliban.

Itu akan terdiri dari 25 kementerian, dengan dewan konsultatif, atau syura, dari 12 cendekiawan Muslim, tambah sumber itu.

Juga sedang direncanakan dalam enam sampai delapan bulan adalah loya jirga, atau majelis akbar, menyatukan para tetua dan perwakilan di seluruh masyarakat Afghanistan untuk membahas konstitusi dan struktur pemerintahan masa depan, kata sumber itu.

Semua sumber memperkirakan kabinet pemerintah sementara akan segera diselesaikan tetapi berbeda tentang kapan tepatnya, dengan beberapa mengatakan itu akan diselesaikan pada hari Jumat sementara yang lain merasa itu akan memakan waktu hingga pertengahan minggu depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: