Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Covid-19 Diprediksi Jadi Endemi, Sri Mulyani Yakin dengan Strategi Fiskal RI

Covid-19 Diprediksi Jadi Endemi, Sri Mulyani Yakin dengan Strategi Fiskal RI Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan para ahli kesehatan memprediksi pandemi Covid-19 akan berubah status menjadi endemi ke depannya. Pernyataan tersebut berlandaskan hasil survei Nature kepada 119 imunologis, peniliti penyakit meular, dan virologis di 23 negara.

"Artinya dunia harus menyiapkan diri untuk menyesuaikan dengan kebiasaan baru, yaitu hidup dengan endemi," kata Sri Mulyani dalam kuliah umum yang diselenggarakan Universitas Padjajaran secara daring, Jumat (3/9/2021).

Baca Juga: Blak-blakkan Sri Mulyani: Pandemi Covid-19 Bikin Ekonomi Semua Negara Babak Belur

Ia menjelaskan, dalam menghadapi hidup beradampingan dengan Covid-19, negara membutuhkan anggaran yang besar untuk penanganan virus, seperti vaksinasi, 3T (tracing, testing, treatment), serta membangun sistem kesehatan.

"Dan ini harus dilakukan, karena yang dipertaruhkan adalah jiwa manusia yang besar dan apakah ekonomi bisa pulih atau tidak," ujarnya.

Pemulihan ekonomi dikatakan dapat diperoleh melalui vaksinasi, stimulus, dan aktivitas sosial-ekonomi negara. Negara dengan kecepatan dan akses vaksinasi tinggi serta kemampuan stimulus besar, seperti Amerika Serikat dan Eropa, diprediksi mencatat pertumbuhan yang kuat.

Sementara di Asia, motor pertumbuhan masih dipegang oleh Tiongkok dan India. Akan tetapi, secara umum kelompok negara berkembang masih dihadapkan pada tantangan dan kecepatan vaksinasi.

Untuk itu, lanjut Sri Mulyani, Indonesia menggunakan instrumen fiskal negara untuk merespons dan menangani situasi pandemi. Bendahara negara meyakini strategi fiskal yang digunakan RI mampu membawa perubahan yang positif pada situasi pandemi.

Misalnya terkait vaksinasi, Indonesia dikatakan berada di peringkat ke-6 di dunia berdasarkan jumlah orang yang telah divaksinasi. Sedangkan apabila berdasarkan total dosis suntikan, Indonesia berada di peringkat ke-7 dunia.

Selain itu, perbaikan juga terlihat pada kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II/2021 yang berhasil kembali ke angka sebelum pandemi, yakni pada kuartal II/2019. Berdasarkan konferensi pers APBN KiTa pada Agustus lalu, PDB riil kuartal II/2021 mencapai Rp2.773 triliun. Sedangkan pada kuartal II/2019, total PDB riil ialah sebesar Rp2.735 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: