Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Anggap Sepele! Suara Serak Bisa Jadi Tanda Kanker Paru

Jangan Anggap Sepele! Suara Serak Bisa Jadi Tanda Kanker Paru Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Menemukan tanda-tanda awal kanker paru bisa menjadi rumit. Tidak seperti kanker lainnya, kanker paru  biasanya tidak memiliki gejala yang terlihat sampai pada kondisi stadium lanjut.

Ketika tumor tumbuh cukup besar untuk menekan organ lain, hal itu menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Namun, terkadang ada gejala peringatan dini yang harus diwaspadai.

Sering kali, ketika pasien menerima diagnosis kanker paru, mereka telah mengalami gejala seperti kesulitan bernapas berkepanjangan, infeksi pernapasan berulang, atau nyeri dada temporer. Namun, orang tidak mungkin mengenali itu sebagai gejala kanker paru. Baca Juga: Studi: Pengidap Long Covid Berisiko Sebabkan Sakit Ginjal

"Meskipun batuk atau kasus bronkitis bukanlah alasan untuk meyakini bahwa Anda menderita kanker paru, namun kalau Anda berisiko tinggi, penting untuk memerhatikan tanda-tanda peringatan dini" kata ahli onkologi radiasi dan direktur klinik multidisiplin di The Lung Cancer Program, Russell Hales, dilansir laman Express, Sabtu (4/9).

Dokter yang berbasis di Sidney Kimmel Comprehensive Center itu juga menguraikan gejala umum kanker paru yang harus diwaspadai untuk mengetahui penyakit ini sedini mungkin. Salah satu tanda umum dapat terlihat ialah dari suara.

Suara serak: Batuk kronis atau tumor yang mengganggu pita suara dapat menyebabkan orang dengan kanker paru memiliki suara serak.

Batuk kronis: Orang dengan kanker paru sering mengeluh batuk yang tidak kunjung sembuh. Batuk kronis berlangsung setidaknya selama delapan pekan.

Infeksi pernapasan berulang: Tumor paru-paru dapat memblokir jalan napas, menyebabkan infeksi yang sering terjadi seperti bronkitis dan pneumonia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: