Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keras Sebut Indonesia Surga bagi Penista Agama, PA 212 Seret Nama Ade Armando hingga Ahok

Keras Sebut Indonesia Surga bagi Penista Agama, PA 212 Seret Nama Ade Armando hingga Ahok Kredit Foto: Fb Ade Armando Official
Warta Ekonomi, Jakarta -

PA 212 sebut Indonesia surga bagi penista agama. Bahkan, nama Abu Janda dan Ade Armando disebut-sebut Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin.

Dia menyoroti kasus penistaan agama di Tanah Air. Menurutnya, penista agama masih banyak berkeliaran dan belum ditangkap di Indonesia. Ia menilai banyaknya penista agama yang belum ditangkap ini merupakan bentuk keanehan hukum.

Baca Juga: Seruan Tangkap UAS, PA 212 Balas Sebut Gus Muwafiq

Novel juga menyoroti sejumlah terduga penista agama yang justru mendapatkan kenaikan jabatan, baik di pemerintahan maupun mendapat aset negara. Sebagai contoh, ia menyebut adanya penista agama yang menjadi gubernur sampai komisaris. Ia secara khusus menyinggung nama Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Ada yang jadi Gubernur NTT, komisaris, dan lainnya," ujar Novel Bakmuin seperti dikutip Terkini.id--jaringan Suara.com, Sabtu (4/9/2021).

Atas dasar itu, Novel menyebut Indonesia adalah surga bagi para penista agama. "Dengan begitu, Indonesia masih menjadi surga bagi para penista agama," ucapnya.

Lebih lanjut Novel juga membeberkan nama-nama yang diduga telah menistakan agama. Sejumlah nama itu dianggap Novel sebagai penista agama, tetapi tetap tidak ditangkap. Nama pertama yang diungkapkannya adalah Gus Muwafiq. Novel mengingatkan nama tersebut sudah menistakan agama Islam dengan mengolok-olok Nabi Muhammad.

Tak hanya itu, Novel juga menyebut nama lain seperti Sukmawati, Victor Laiskodat, Abu Janda, Denny Siregar, Guntur Romli, Imanuel Ebenaizer, dan Ade Armando. Novel bahkan menyoroti tajam kasus Ade Armando. Ia mempertanyakan dosen Universitas Indonesia (UI) itu sudah dijadikan tersangka, tetapi masih bisa berkeliaran bebas.

"Yang sudah menjadi tersangka kok sampai hari ini Ade Armando masih berkeliaran bebas," tegas Novel.

Sebelumnya, Novel juga menyatakan kegeramannya atas penangkapan Yahya Waloni oleh Bareskrim Polri. Untuk diketahui, Yahya Waloni ditangkap atas dugaan kasus penistaan agama. Namun, Novel memberikan pembelaan jika Yahya Waloni tidak merendahkan agama apapun. Alih-alih menghina dan menista, menurutnya, penceramah berdarah Sulawesi tersebut sedang memperkuat iman para jemaahnya.

Novel lantas mengkritik negara dalam kasus itu. Penangkapan tersebut merupakan bukti negara salah kaprah memahami kepercayaan. "Salah kaprah di negeri ini tentang mana yang menista, mana menjaga akidah," kata Novel Bamukmin seperti dikutip dari Hops.id--jejaring media Suara.com.

Menurut Novel, Yahya Waloni merupakan mualaf yang memahami agama sebelumnya, yakni Kristen. Kini, kata dia, Yahya sedang mendalami ajaran baru yang telah dianutnya sejak 15 tahun lalu. Dengan begitu, secara keilmuwan, pemuka agama yang berusia 50 tahun tersebut dirasa cukup mumpuni untuk menyampaikan kebenaran.

"Yahya Waloni itu paham akan agama sebelumnya dan akhirnya sadar menjadi mualaf lalu melakukan pendalaman tentang Islam," katanya menegaskan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: