Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Keluarga Imigran Jerman Sukses Bangun Konglomerat Farmasi Merck

Kisah Perusahaan Raksasa: Keluarga Imigran Jerman Sukses Bangun Konglomerat Farmasi Merck Kredit Foto: Reuters/Brendan McDermid
Warta Ekonomi, Jakarta -

Merck & Co Inc adalah perusahaan terkaya, berdasar pendapatannya, peringkat ke-256 versi Fortune Global 500. Raksasa farmasi asal Amerika Serikat pada 2020 tercatat memiliki total pendapatan (revenue) sebesar 46,840 miliar dolar AS. 

Dengan capaian tersebut, posisi Merck dalam daftar tersebut naik 29 poin. Itu juga didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 10,7 persen dari tahun 2019 sebesar 42,29 miliar dolar. 

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: E.ON, Korporasi Energi & Listrik Eropa yang Menjangkau 30 Lebih Negara

Kondisi finansial Merck pun terbilang apik. Tahun 2020, Merck mampu meningkatkan laba (profit) hingga 58,2 persen menjadi 9,84 miliar dolar dari sebelumnya di tahun 2019 sebesar 6,22 miliar dolar. Asetnya tercatat naik dari 82,63 miliar dolar menjadi 84,39 miliar dolar, sedangkan total ekuitasnya di tahun 2020 ini di angka 25,90 miliar dolar.

Merck adalah salah satu perusahaan farmasi yang telah berdiri cukup lama. Ia adalah satu dari sekian perusahaan keluarga yang bisa terus eksis hingga ratusan tahun lamanya. Akarnya bisa ditelusuri sampai abad ke-17 di Jerman oleh keluarga bernama Merck. Mengingat hal itu, Warta Ekonomi akan mengulas sedikit awal mula kisahnya hingga perusahaan Merck saat ini, mengutip berbagai sumber pada Selasa (7/9/2021). Lebih lanjut, berikut artikel kisah perusahaan raksasanya.

Awal mula Merck dapat ditelusuri kembali ke pembelian apotek oleh Friedrich Jacob Merck tahun 1668 di Darmstadt, Jerman, yang disebut 'At the Sign of the Angel.' Terletak di sebelah parit kastil, toko ini tetap menjadi milik keluarga Merck selama beberapa generasi.

Apotek diubah oleh Heinrich Emmanuel Merck menjadi pabrik obat pada tahun 1827. Produk pertamanya adalah morfin, kodein, dan kokain. Pada saat dia meninggal pada tahun 1855, produk yang dibuat oleh perusahaannya, yang dikenal sebagai E. Merck AG, digunakan di seluruh dunia. 

Pada tahun 1887 E. Merck mengirim perwakilan, Theodore Weicker, ke Amerika Serikat untuk mendirikan kantor penjualan. Weicker (yang kemudian memiliki pembangkit tenaga obat Bristol-Myers Squibb) bergabung dengan George Merck, cucu Heinrich Emmanuel Merck yang berusia 24 tahun pada tahun 1891. Pada tahun 1899, Merck dan Weicker yang lebih muda mengakuisisi lokasi pabrik seluas 150 hektar. di Rahway, New Jersey, dan memulai produksi pada tahun 1903. Weicker meninggalkan perusahaan pada tahun berikutnya.

Sementara itu, setelah AS memasuki Perang Dunia I, karena hubungannya dengan Jerman, Merck & Co. menjadi subjek pengambilalihan di bawah Trading with Enemy Act tahun 1917. Pada 1919, pada lelang pemerintah AS, dalam kemitraan dengan Goldman Sachs dan Lehman Brothers, George W. Merck membeli kembali perusahaan tersebut seharga 3,5 juta dolar, tetapi Merck & Co. tetap menjadi perusahaan yang terpisah dari mantan induknya di Jerman.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: