Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembiayaan Defisit Indonesia Mencerminkan Pilihan Kebijakan yang Sulit

Pembiayaan Defisit Indonesia Mencerminkan Pilihan Kebijakan yang Sulit Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra

Perpanjangan pengaturan pembagian beban terjadi ketika keuangan publik Indonesia menghadapi tekanan di tengah gangguan yang berkelanjutan terkait dengan pandemi Covid-19, termasuk wabah besar pada Juni-Agustus 2021.

Kami sekarang memperkirakan defisit pemerintah umum pada tahun 2021 akan tetap pada tingkat yang sama. tingkat yang sama pada tahun 2020, sementara target baru otoritas menunjukkan defisit yang setara dengan 4,9% dari PDB pada tahun 2022, dibandingkan dengan perkiraan kami sebesar 5,6% untuk tahun 2021 dan 4,1% untuk tahun 2022 pada bulan Maret.

Pembuat kebijakan akan terus menghadapi pilihan sulit dalam menyeimbangkan antara risiko ekonomi dan keuangan publik. Pemulihan yang lambat dapat memaksa mereka untuk menunda langkah-langkah peningkatan pendapatan baru, yang sebaliknya dapat memainkan peran penting dalam mengurangi defisit fiskal, karena risiko bahwa ini dapat merusak pemulihan ekonomi.

Kami percaya pemerintah bermaksud untuk mengejar konsolidasi fiskal dalam jangka menengah, sejalan dengan catatan fiskal pra-pandemi yang bijaksana. Namun, tugasnya akan diperumit oleh jaringan parut ekonomi terkait pandemi. Kami baru-baru ini menurunkan perkiraan kami tentang potensi pertumbuhan PDB Indonesia selama lima tahun ke depan menjadi 4,7%, dari 5,3% sebelum pandemi.

Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa rasio utang pemerintah/PDB Indonesia secara umum pada tahun 2021 dan 2022 kemungkinan akan lebih tinggi dari perkiraan kami saat ini masing-masing sebesar 43% dan 44%, tetapi kami memperkirakan rasio tersebut akan tetap jauh lebih rendah daripada median untuk negara-negara 'BBB' (53 % pada tahun 2021).

Metrik eksternal Indonesia, yang telah lama menjadi sumber kelemahan kredit dibandingkan dengan rekan-rekan pemeringkat, juga telah meningkat selama pandemi, meskipun sebagian dari peningkatan ini kemungkinan akan berbalik setelah tingkat aktivitas menjadi normal.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: