Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN dan GIIC Deltamas Kolaborasi Kembangkan Pusat Data Nasional Pertama di Indonesia

PLN dan GIIC Deltamas Kolaborasi Kembangkan Pusat Data Nasional Pertama di Indonesia Kredit Foto: Antara/Indrayadi TH
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kehadiran Pusat Data Nasional di Greenland International Industrial Centre (GIIC) Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, menjadi langkah pertama pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai hub data center internasional. PT PLN (Persero) siap memasok listrik sebesar 993 Mega Volt Ampere (MVA) ke pusat data berstandar internasional pertama di Indonesia tersebut.

“Sesuai keinginan dunia internasional saat ini, mereka membutuhkan suplai tenaga listrik dengan jumlah yang tepat, dapat diandalkan dan green. Sesuai arahan Presiden RI untuk menjadikan Indonesia sebagai hub data center internasional, PLN siap mendukung rencana tersebut sebaik-baiknya,” ujar Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini dalam Penandatanganan Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik GICC – Kota Deltamas, Selasa (7/9/2021).

Baca Juga: Kompetitor Berlomba Masuk Bisnis Data Center, BSDE Tak Mau Kalah

Zulkifi menambahkan, bagi PLN kerja sama dengan GIIC ini membuktikan jika PLN mampu menyediakan listrik yang berkualitas dan andal dengan tarif kompetitif untuk kebutuhan pusat data nasional. Melalui kepastian suplai listrik yang sesuai dengan standar internasional, pelanggan bisa lebih fokus mengelola inti bisnis mereka.

Pelanggan juga akan mendapatkan opsi pemenuhan energi terbarukan melalui beragam produk dan layanan PLN, seperti Renewable Energy Certificate, Premium Green, Carbon Credit, maupun produk lainnya yang dibutuhkan oleh pengembang atau investor data center international.

“Bagi kami, kerja sama ini sudah merupakan sebuah amanah untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan listrik bagi industri di Indonesia,” tambahnya.  

Zulkifli menegaskan, ke depan PLN siap bekerja sama dengan pengembang kawasan atau investor data center, berskala nasional maupun internasional, yang hendak berinvestasi di Indonesia. PLN pun berharap sinergi dapat dibangun bersama pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong akselerasi transformasi digital di Indonesia melalui penyediaan Pusat Data Nasional dan Internasional.  

“Karena sebagaimana kita ketahui bersama, dengan adanya pembangunan Data Center di Indonesia maka akan menjadi 'tuas' bagi pengembangan bisnis digital dan start up nasional serta multiplier effect lainnya,” tuturnya. 

Sementara itu, dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, menyampaikan penyiapan infrastruktur ketenagalistrikan berguna mendukung penyiapan infrastruktur data center. Pada dasarnya, bisnis data center adalah bisnis power supply, sehingga kebutuhan data setara dengan tersedianya suplai tenaga listrik.

Kapasitas konsumsi data center per kapita Indonesia masih sangat kecil, 1 Watt per kapita, atau sekitar 270 Mega Watt (MW) untuk memenuhi pusat data saat ini. Bandingkan dengan Jepang yang memiliki rata-rata kapasitas konsumsi pusat data 10 watt per kapita, Singapura 100 watt per kapita. Sehingga, jika ingin setara dengan Jepang, setidaknya Indonesia memerlukan 2,7 Giga Watt (GW) hanya untuk pusat data. 

"Ini kolaborasi penting sebagaimana harapan Presiden RI, yaitu kerja bersama dan kerja terkoordinasi. Sinergi-sinergi seperti ini akan menghasilkan efisiensi nasional yang besar dan mendorong produktivitas nasional yang tinggi," kata Johnny.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: